Persitas WO Terancam Sanksi 2 Tahun

INILAHCOM, Bekasi - Penyerang PS TNI, Sansan Fauzi Husaeni, kecewa dengan keputusan manajemen Persitas Tasikmalaya yang memilih Walk Out (WO) dari pertandingan melawan PSKC Cimahi. Menurut Sansan tindakan itu mengganggu mental pemain-pemain muda.

Dalam pertandingan babak delapan besar Liga 3 wilayah Jawa Barat, Persitas melakukan WO saat pertandingan tersisa 15 menit setelah menilai kepemimpinan wasit banyak merugikan tim. Salah satunya mengesahkan gol tim besutan legenda Persib Robby Darwis itu karena sebelum terjadi gol penyerang PSKC Cimahi menendang kepala kiper Persitas, Pegi Dwi Maulana.

Sansan mengaku selalu mengikuti perkembangan Persitas Tasikmalaya karena karirnya berawal di tim itu dan ia merupakan putera daerah Kabupaten Tasikmalaya asal Kecamatan Sukaratu.

"Saya kecewa sekali tim Persitas melakukan WO. Saya pikir tindakan dari manajemen itu tidak patriot kenapa harus WO. Padahal apapun yang terjadi selesaikan dulu pertandingan, kan bisa saja keberuntungan berpihak pada Persitas karena pertandingan masih berjalan meski diakalin wasit," kata Sansan, Sabtu (30/9/2017).

Manajemen, kata Sansan melanjutkan, seharusnya memahami akibat yang ditimbulkan dengan keputusan WO bukan hanya akan menerima sanksi tetapi juga akan mengganggu mental pemain. Jika sebuah tim melakukan WO, maka sanksinya adalah dua tahun tidak boleh ikut berkompetisi dan dilarang berkecimpung di sepakbola nasional dari mulai manajer, pelatih hingga pemain.

"Bagaimana coba, pemain muda itu tidak bisa bermain sepakbola di klub manapun selama dua tahun. Tentu itu bencana bagi sepakbola di Kabupaten Tasikmalaya. Saya kecewa padahal saya ingin banget melihat tim kesayang melaju terus hingga lolos ke Liga 2," ujarnya.

Sansan berharap PSSI Asprov Jawa Barat tidak memberikan sanksi berat bagi Persitas sehingga para pemain muda bisa bermain di klub yang lebih tinggi lagi musim depan.

"Dan tentunya kualitas wasit harus terus ditingkatkan lagi agar tim-tim yang ikut kompetisi Liga 3 di Jawa Barat tidak lagi ada yang melakukan WO," Sansan mengakhiri pembicaraan.

Let's block ads! (Why?)