Menang dari Spurs, Man City Masih Perlu Perbaikan

INILAHCOM, London - Manchester City mampu mencuri kemenangan di kandang Tottenham Hotspur. Pep Guardiola melihat ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki dalam timnya.

Bertamu ke Wembley Stadium, Selasa (30/10/2018) dini hari WIB, dalam pertandingan pekan kesepuluh Liga Premier Inggrisb 2018-19, Manchester City mendominasi penguasaan bola sepanjang pertandingan.

Dari catatan statistik BBC, The Citizens melakukan 58 persen ball possession berbanding 48 persen yang dilakukan Spurs. City juga lebih banyak mengancam gawang lawan, dari 13 shots ada enam yang tepat ke sasaran.

Sedangkan Spurs tak banyak mengancam gawang City yang dikawal Ederson Moraes. Dari empat percobaan hanya ada satu yang tepat mengarah ke gawang.

Gol semata wayang City dicetak Riyad Mahrez di menit keenam, ia meneruskan sodoran Raheem Sterling di dalam kotak penalti.

Kemenangan dari Spurs membawa City kembali memuncaki klasemen sementara Liga Premier Inggris dengan mengemas 26 poin dari 10 pertandingan, Manchester Biru unggul produktifitas gol dari Liverpool yang turun ke urutan kedua.

Pep Guardiola lega City bisa meraih kemenangan atas Spurs, namun demikian ia menyayangkan buruknya penyelesaian akhir Sergio Aguero dan kawan-kawan. Hal inilah yang jadi catatan penting Guardiola untuk laga-laga selanjutnya.

"Ini merupakan kemenangan dalam kondisi spesial, melawan tim kuat di Eropa. Kami punya banyak peluang. Kami harusnya bisa mencetak gol tetapi kami tak mampu. Ini mengapa saya sangat berharap kami bisa memperbaikinya di masa depan," ujar Guardiola usai laga.

"Ini bukan kondisi sepakbola untuk dimainkan. Kami bereaksi bagus," ia melanjutkan.

Bagi Tottenham, ini menjadi kekalahan kedua mereka di kandang setelah sebelumnya dibungkam Liverpool 1-2 pada 15 September lalu. The Lily White kini berada di peringkat lima dengan 21 poin, berjarak lima poin dari City.

"Bagi pemain saya dan para pemain Tottenham semoga mereka bisa mengatasi masalah di masa depan," pungkas juru taktik asal Spanyol.

Sumber: BBC

Let's block ads! (Why?)