Pengakuan Adriano yang Depresi dan Suka Mabuk

INILAHCOM, Milan - Adriano Leite Ribeiro atau biasa disapa Adriano, membuat pengakuan terkait kebiasaannya mabuk. Menurut Adriano, kebiasaan itu terjadi karena depresi.

Adriano disebut-sebut sebagai salah satu talenta berbakat asal Brasil sebagai penerus Ronaldo. Tapi, kematian ayahnya membuat Adriano depresi dan akhirnya terjerumus ke kehidupan malam.

Adriano memperkuat Inter Milan di dua kesempatan. Pertama di musim 2001-2002. Setelah itu, dia kembali ke Inter pada 2004-2009. Di sela-sela itu, dia pernah memperkuat beberapa klub, seperti Parma dan Fiorentina.

3 Agustus 2004, ayah Adriano, Almir Leite Ribeiro meninggal dunia. Sejak itu, Adriano merasa kesepian, depresi, dan terjerumus ke dunia kelam.

"Hanya saya yang tahu betapa menderitanya saya. Kematian ayah saya meninggalkan lubang yang dalam, saya sangat kesepian. Setelah kematiannya saya semakin parah, saya suka mengisolasi diri," ujar Adriano, dikutip dari Football Italia.

"Saya sendirian di Italia, sedih, depresi, dan mulai minum-minuman keras. Saya hanya merasa bahagia saat minum dan pada akhirnya harus meninggalkan Inter. Saya tak tahu bagaimana menyembunyikan kebiasaan buruk saya," tambahnya.

"Saya datang ke sesi latihan pagi dalam keadaan mabuk. Saya selalu datang ke sesi latihan, meskipun dalam keadaan mabuk. Tim medis harus membawa saya ke rumah sakit untuk istirahat. Inter mengatakan pada wartawan saya mengalami masalah otot," katanya.

Adriano mengaku menyesal dengan perilakunya tersebut. Tapi, dia menyalahkan teman-teman yang justru semakin menjerumuskannya. Yang jelas, dia tak menyesal kembali ke Brasil.

"Saya sadar masalah saya adalah orang-orang di sekitar saya, teman-teman yang tidak melakukan apa-apa, tapi mengajak saya ke pesta dengan wanita-wanita dan alkohol, tanpa berpikir apa-apa. Dengan kembali ke Brasil, saya melepaskan potensi mendapat uang jutaan, tapi saya mendapat kebahagiaan di sini," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)