PSSI Apresiasi Polri Ikut Selesaikan Match Fixing

INILAHCOM, Jakarta - PSSI mengapresiasi inisiatif Kepolisian Republik Indonesia untuk membantu menyelesaikan masalah match fixing atau pengaturan skor. PSSI siap bekerja sama untuk menuntaskan masalah tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, isu match fixing di sepak bola nasional ramai diperbincangkan. Isu tersebut makin mencuat setelah sebuah talkshaw mengangkat tema 'PSSI Bisa Apa'.

Salah satu narasumber, Bambang Suryo menyebut Vigit Waluyo sebagai salah satu mafia pengatur skor. Kemudian, Hidayat menyatakan mundur sebagai anggota komite eksekutif PSSI setelah namanya dikaitkan dengan pengaturan skor Liga 2 antara Madura FC melawan PSS Sleman.

"PSSI berterima kasih akan kehadiran Polri bersama-sama dengan PSSI. PSSI membentuk Komite AD Hoc Integritas dengan struktur, tugas, timeline dan kewenangan yang akan ditetapkan dan di konsultasikan ke FIFA," ujar Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, Kamis (20/12/2018).

Joko menambahkan, semua isu berkembang, pembicaraan dimana saja terkait match fixing baik melalui media sosial, elektronik, cetak, lainnya, Komdis PSSI akan memanggil semua orang yang berbicara mengenai hal ini dengan membawa bukti atas apa yang dibicarakan.

Apabila tidak bisa membawa bukti atau tidak mau dipanggil, maka PSSI akan melaporkan kepada Kepolisian. Kemudian apabila di kepolisian tidak mau dipanggil dan tidak bisa membawa bukti maka PSSI akan melaporkan orang tersebut sebagai penyebar Hoax dan pencemaran nama baik.

PSSI telah mengidentifikasi 76 akun media sosial yang membicarakan menuduhkan match fixing. Komdis PSSI akan memanggil 76 akun tersebut beserta orang-orang yang membicarakan mengenai match fixing.

"Panggilan komdis diharapkan untuk dipenuhi dengan membawa bukti. Apabila tidak memenuhi panggilan atau tidak bisa membawa bukti di persidangan Komdis, maka PSSI akan menyerahkan orang tersebut kepada kepolisian," lanjut Joko.

Let's block ads! (Why?)