Mantan Pemain Madrid Terlibat Pengaturan Skor

INILAHCOM, Madrid - Polisi Spanyol menangkap tujuh orang terkait kasus pengaturan skor atau match fixing. Salah satunya adalah mantan pemain Real Madrid, Raul Bravo.

Berdasarkan laporan El Periodico, tujuh orang yang ditangkap lima diantaranya adalah pemain serta dua lainnya merupakan perwakilan klub. Lima pemain itu adalah Raul Bravo, eks pemain Real Madrid di era 2000-an, Borja Fernandez (Real Valladolid), Samuel Saiz Alonso (Getafe, pinjaman dari Leeds United), Inigo Lopez Montana (Deportivo La Coruna), Carlos Aranda (pensiunan Villarreal, Osasuna, dan Levante), Agustin Lasaosa (Presiden klub Huesca) dan Juan Carlos Galindo Lanuza (staf medis Huesca).

Nama Raul Bravo sudah tak asing lagi bagi fans Madrid, pria yang kini berusia 38 tahun pernah bermain bagi Los Blancos dalam rentang 2001-07. Selama kariernya di Madrid, Bravo mampu mempersembahkan gelar juara LaLiga (2003, 2007), Piala Super Spanyol (2003), Liga Champions (2002) serta Piala Super Eropa (2002).

Mereka diamankan polisi karena diduga terlibat organisasi kriminal berada di belakang sejumlah tindak kejahatan meliputi match fixing, korupsi serta pencucian uang.

Kasus pengaturan skor yang tengah diusut oleh polisi kabarnya terjadi pada musim 2016-17 dan 2017-18. Polisi juga tengah melakukan pengembangan penyelidikan keterlibatan klub Spanyol, Huesca.

Guna mencari bukti pendukung, polisi kabarnya bakal menggeledah kantor Huesca yang terdegradasi ke Divisi Segunda di akhir musim 2018-19 serta berencana menggeladah rumah Borja Fernandez di Valladolid.

Juru bicara LaLiga mengonfirmasi kabar penangkapan tersebut. Operator liga mendukung langkah kepolisian dalam memberantas kejahatan pengaturan skor serta pencucian uang.

"Langkah kepolisian menyusul keluhan tentang dugaan kemungkinan pengaturan pertandingan dalam laga bulan Mei 2018 dari LaLiga ke otoritas Spanyol," ujar juru bicara LaLiga.

"LaLiga sangat aktif dalam memerangi pengaturan pertandingan. Penting bagi kami memiliki kompetisi yang adil," ia menambahkan.

Sumber: Goal

Let's block ads! (Why?)