Diimbangi Malaysia, Ini Kelemahan Indonesia

INILAHCOM, Phnom Penh - Timnas Indonesia U-22 harus puas bermain imbang 2-2 melawan Malaysia U-22. Pelatih Indra Sjafri mengungkap kelemahan timnya di laga tersebut. Apa itu?

Memainkan pertandingan kedua Grup B Piala AFF U-22 di National Olympic Stadium, Rabu (20/2/2019) sore WIB, Indonesia lebih mendominasi jalannya pertandingan. Di babak pertama, skuad Merah Putih punya dua peluang bagus mencetak gol, sayang upaya Osvaldo Haay dan Lutfi Kamal masih mengenai tiang gawang.

Indonesia unggul terlebih dulu berkat gol Marinus Wanewar di menit ke-53 usai meneruskan umpan terukur Osvaldo Haay di sisi kanan kotak penalti Malaysia.

Malaysia menyamakan skor di menit ke-61, sepakan bebas Nik Akif di depan kotak penalti masuk langsung ke gawang Indonesia tanpa bisa dijangkau kiper Satria Tama.

Menit ke-77 Indonesia kembali unggul, kali ini lewat sepakan Witan Sulaeman dari luar kotak penalti. Sayang, kemenangan Indonesia yang sudah di depan mata harus sirna setelah Muhammad Hadi Fayyad mencetak gol penyeimbang di menit ke-85.

Berawal dari situasi sepak pojok, Fayyad yang tidak mendapat pengawalan ketat dari bek Indonesia dengan leluasa membelokkan bola ke gawang yang gagal diantisipasi Satri Tama. Skor 2-2 menutup laga.

Indra Sjafri mengakui timnya sudah bermain sebaik mungkin, ia menyoroti buruknya konsentrasi pemainnya saat menghadapi situasi bola mati.

"Perjuangan 2x45 (menit) para pemain bisa unggul dua gol dulu tapi kita tak bisa antisipasi free kick dan corner setelah open play mereka bentuk, memang dari dulu mereka memanfaatkan itu," ujar pelatih 56 tahun usai laga.

Ini menjadi hasil imbang kedua Indonesia, sebelumnya skuad Garuda Muda juga ditahan imbang Myanmar 1-1 di laga pembuka. Dengan hasil tersebut Indonesia masih berada di urutan dua dengan nilai dua di bawah Kamboja yang mengemas nilai tiga.

Namun demikian, posisi Indonesia masih bisa tergeser jika Myanmar yang mengemas poin satu mampu mencuri kemenangan atas Kamboja di laga kedua malam ini.

Artinya, laga terakhir melawan Kamboja pada 22 Februari akan menjadi penentu lolos tidaknya Indonesia ke babak semifinal.

"Puas tapi agak sedikit kecewa juga soalnya pertandingan hari ini kita harus menang supaya kita pasti lolos," Marinus menambahkan.

Let's block ads! (Why?)