Kisah Orang RI Pertama Kerja di Man City Difilmkan

INILAHCOM, Jakarta - Kisah seorang laki-laki bernama Hanif Thamrin yang merupakan orang Indonesia pertama bekerja di Manchester City diangkat ke layar lebar berjudul 'Pemburu di Manchester Biru'.

'Pemburu di Manchester Biru' diangkat dari buku karangan Hanif Thamrin yang menceritakan perjalanan Hanif akhirnya bisa bekerja di klub milik pengusaha Uni Emirat Arab tersebut.

'Pemburu di Manchester Biru' akan menuangkan perjuangan Hanif, seorang putra asal Payakumbuh, Sumatera Barat, yang terbang ke London untuk mengambil S2. Tapi, Hanif menemui banyak kendala dan kesulitan tinggal di Negeri Ratu Elizabeth.

Hanif berusaha keluar dari zona nyaman dan mencari kesempatan kedua di Manchester sebelum akhirnya bisa bekerja di bagian media Manchester City.

"Lewat 'Pemburu di Manchester Biru', saya ingin memberitahu anak muda Indonesia bahwa bekerja di klub sepak bola Premier League bukan hanya sekadar impian, tapi bisa diwujudkan," ujar Hanif, Jumat (11/5).

Dalam film 'Pemburu di Manchester Biru', tokoh Hanif Thamrin diperankan oleh Adipati Dolken. Film ini juga melibatkan aktor Ganindra Bimo yang berperan sebagai Pringga, sahabat Hanif Thamrin di Manchester.

"Saya senang sekali dapat memerankan Hanif di film ini. Sepak bola adalah olahraga favorit saya, bahkan saya punya cita-cita ingin menjadi atlet sepak bola. Passion saya terhadap sepak bola akan saya wujudkan di dalam film ini, dan semoga dapat menginspirasi anak muda Indonesia yang mempunya mimpi besar dalam mewujudkannya," kata Adipati Dolken.

'Pemburu di Manchester Biru' rencananya akan memulai shooting di London dan Manchester pada akhir Mei mendatang. Film ini diproduksi oleh Oreima Films, dan disutradarai Rako Prijanto. Hanif Thamrin sendiri terlibat dalam film ini sebagai salah satu produser bersama Reza Hidayat.

"Industri film Indonesia semakin maju dan berkembang, kita sebagai penikmat film butuh tontonan yang beragam, karena film sebagai sarana hiburan tentu harus bervariasi.'Pemburu di Manchester Biru' memberikan rasa baru ketika kita membutuhkan hal yang berbeda di tengah-tengah keberagaman. Memberikan pembelajaran bagi kita masyarakat yang sudah terbukti pencinta sepak bola," kata Rako.

"Ketika membaca kisah Hanif, saya langsung bermimpi bisa bekerja di klub sepak bola ternama, dan bertemu dengan idola impian, bahkan bekerja di tempat impian semua para pencinta sepak bola adalah sebuah kesan yang tidak akan terlupakan," tambah Reza Hidayat.

"Kisah ini menginspirasi bagaimana kita sebagai putra Indonesia bisa menjadi bagian dari dunia, dan bekerja di sebuah klub olahraga manapun. Bertemu dengan idola kita setiap hari dan bersorak untuk tim idaman yang kita bela dari kecil," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)