Alasan Barca Gagal Rekrut Coutinho

INILAHCOM, Barcelona - Barcelona akhirnya menjelaskan alasan mereka tak jadi merekrut Philippe Countinho dari Liverpool. Harga tinggi yang dipatok The Reds menjadi pertimbangan utama.

Sepanjang jendela transfer awal musim 2017-18, Barca berupaya mengejar Coutinho. Hengkangnya Neymar ke Paris Saint-Germain (PSG) membuat El Barca semakin intensif menggoda Liverpool agar mau melepas pemain kebangsaan Brasil itu.

Tapi, Barca mendapat hambatan dengan sikap The Reds yang berkeras untuk mempertahankan gelandang serang 25 tahun. Tercatat sudah empat sampai lima tawaran dari Los Blaugrana yang ditolak Si Merah.

Padahal, Coutinho sudah mengajukan permintaan agar dijual kepada Barca. Tak senang dengan pernyataan tersebut, Liverpool lantas memarkirnya sementara sampai bursa transfer usai.

Jelang ditutupnya jendela transfer pada 1 September kemarin, Barca dikabarkan datang dengan tawaran terbaru senilai 148 juta Euro (2,5 triliun Rupiah). Akan tetapi, Liverpool tetap pada pendiriannya mempertahankan pilarnya itu setidaknya sampai awal tahun depan.

Direktur Barca, Albert Soler, akhirnya memberi penjelasan mengenai kegagalan klubnya mendatangkan Coutinho. Harga tinggi 200 juta Euro (3,4 triliun Rupiah) dianggap terlalu mahal.

"Setelah bernegosiasi berminggu-minggu, Liverpool kemarin meminta kami membayar 200 juta Euro untuk si pemain. Kami tentu tidak ingin membuat klub dalam resiko," jelas Albert seperti dikutip dari situs resmi klub.

"Kami selalu bekerja keras dengan misi menjaga nama baik serta kelangsungan klub yang didalamnya terdapat banyak pemain," ia melanjutkan.

"Faktanya dengan PSG membayar 222 juta Euro untuk Neymar membuat semua klub tahu kami memiliki banyak uang. Ketika Anda terjun ke bursa transfer dan tahu klub punya banyak uang, maka permintaan harga pun bisa tak masuk akal," ia memungkasi.

Di jendela transfer awal musim ini, Barca setidaknya sudah menghabiskan 200 juta Euro untuk mendatangkan Ousmane Dembele, Paulinho, Nelson Semedo, dan Gerard Deulofeu. Sayangnya, aktifitas transfer mereka justru dikritik fans.

Let's block ads! (Why?)