
INILAHCOM, Jakarta - Komisi Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSN) kembali menyuarakan desakan agar PSSI segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) guna memilih pengurus baru. KPSN menolak dikatakan punya kepentingan di balik desakan tersebut.
Kredibilitas PSSI sebagai otoritas sepakbola nasional kembali tercoreng setelah Satgas Anti-Mafia Sepakbola menetapkan Pelaksana Tugas Ketua Umum (Plt Ketum) PSSI, Djoko Driyono, sebagai tersangka penghilangan barang bukti terkait penyelidikan pengaturan skor (match fixing).
Djoko Driyono menambah panjang anggota PSSI yang ditahan Satgas Anti-Mafia Sepakbola dalam kasus jual-beli pertandingan. Sebelumnya, Satgas sudah menahan 15 orang dari internal federasi maupun anggota di bawahnya.
Ketua KPSN, Suhendra Hadikuntono, mengapresiasi kinerja Satgas Anti-Mafia Sepakbola sejauh ini. Suhendra meyakini Satgas bisa lebih jauh mengembangkan penyelidikan berdasarkan infomasi dari Djoko Driyono.
"Sungguh bersyukur karena apa yang kami inisiasi sejak awal membuahkan hasil. Pengerusakan barang bukti tentunya mencoreng kepolisian. Ini sesuatu yang di luar nalar, menerobos garis polisi dan menghilangkan barang bukti," ujar Suhendra dalam wawancara dengan INILAHCOM, Senin (18/2/2019) sore WIB.
"Sejak awal KPSN dan Satgas memiliki misi yang sama, kita harus komitmen dan konsisten menyelesaikan masalah ini. Tidak berhenti di Djokdri, dia hanya pintu masuk saja," ia menambahkan.
Dalam kurun waktu dua bulan awal 2019 dinamika yang terjadi di internal PSSI menyita perhatian publik luas, mulai dari mundurnya Edy Rahmayadi dari posisi ketum sampai tertangkapnya Djoko Driyono, federasi dinilai perlu segera pembenahan menyeluruh. Kongres Luar Biasa (KLB) menjadi jalan terakhir merestrukturisasi PSSI.
Langkah mengangkat Iwan Budianto sebagai Plt Ketum PSSI dianggap kurang tepat karena dianggap berusaha mempertahankan orang-orang lama. Suhendra menyebut PSSI sekarang tak punya pilihan selain secepat mungkin menggelar KLB.
Bahkan, Suhendra mengklaim mayoritas voters (pemilik suara) menginginkan agar KLB terlaksana dalam waktu dekat.
"Saya pikir dengan kondisi ini PSSI tak punya alasan lagi (segera KLB). Banyak voters yang menginginkan agar ada pergantian pengurus, bukan hanya ketum."
"Kami (KPSN) menginginkan sebelum Februari ini berakhir sudah bisa KLB," lanjut Suhendra.
Menjadi pihak yang paling vokal dalam mendesak adanya revolusi di tubuh PSSI, Suhendra membantah anggapan KPSN berupaya mencari celah untuk merealisasikan kepentingannya.
"Kita berpikir mau melakukan apa dan dapat apa (mendesak KLB PSSI) dan semua sudah tahu. Kami melakukan ini tidak punya kepentingan apa-apa, terpenting memajukan sepakbola nasional."
"Sejak awal KPSN ikut berkontribusi dalam perbaikan sepakbola nasional dengan monitoring bersama. Kami juga bekerjasama dengan Satgas dengan menyediakan data dan informasi yang valid," pungkas pria kelahiran Medan, Sumatera Utara.
Baca Kelanjutan KPSN Targetkan KLB PSSI Maksimal Akhir Bulan Ini : http://bit.ly/2Eho9xoBagikan Berita Ini
0 Response to "KPSN Targetkan KLB PSSI Maksimal Akhir Bulan Ini"
Posting Komentar