La Liga Keberatan Nilai Transfer Neymar ke PSG

INILAHCOM, Barcelona - Presiden La Liga, Javier Tebas mengaku keberatan dengan nilai transfer Neymar ke PSG senilai 222 juta Euro (3,4 triliun Rupiah). Menurut dia, ada pelanggaran yang dilakukan PSG.

Neymar tinggal selangkah lagi bergabung dengan PSG setelah secara resmi Barcelona mengumumkan pemain 25 tahun mendapatkan izin tak mengikuti latihan untuk menyelesaikan kepindahannya ke Paris.

Untuk mendatangkan Neymar, PSG harus menebus klausul pelepasan senilai 222 juta Euro. La Liga keberatan dengan kemampuan PSG menebus mantan pemain Santos sebesar 222 juta Euro. Tebas yakin ada pelanggaran yang dilakukan Les Parisiens.

Jika transfer Neymar ke PSG benar-benar terealisasi, maka La Liga akan mengirimkan dokumen keberatan ke UEFA dan Uni Eropa.

"Tidak. Kami tidak akan menerima uang dari klub seperti PSG yang tak punya keterikatan dengan LA Liga, ingin merangkul hak-hak organisasi kami," kata Tebas, dikutip dari AS.

Menurut Tebas, ada dua pelanggaran yang dilakukan PSG dalam merekrut Neymar. Yang pertama adalah Financial Fair Play dan kedua sumber dari klub asuhan Unai Emery tersebut. Tebas yakin nilai dan pemasukan PSG tak sebesar klub-klub seperti Barcelona, Real Madrid, atau Manchester United. PSG juga diduga melakukan penyuntikan dana dari pemerintah Qatar, karena PSG dimiliki oleh perusahaan Qatar.

"Terkait PSG, ini sudah jelas kasusnya adalah doping finansial dengan hubungan klub dan pemerintah. Akun PSG menunjukkan mereka mendapatkan pemasukan komersil lebih besar dari Real Madrid dan Manchester United dan nilai PSG lebih besar dari kedua klub tersebut. Well, itu mustahil," tambah Tebas.

"Jika UEFA tak bereaksi, kami akan mengirimkan dokumen keberatan secepatnya. Kami belum melakukannya karena kami pikir UEFA akan mengambil tindakan untuk memastikan Financial Fair Play dihormati dan doping finansial dihindari. Dokumennya sudah siap dan akan diserahkan ke UEFA, Uni Eropa, dan Pengadilan Swiss, mereka adalah sistem peradilan yang punya kekuatan," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)