
INILAHCOM, Jakarta - Sejumlah pengurus PSSI mengaku mendapat teror pembunuhan dari orang tak dikenal setelah menjatuhkan sanksi berat kepada Persib Bandung terkait kasus tewasnya seorang suporter.
Hasil rapat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Senin (1/10/2018) kemarin, menghasilkan sejumlah keputusan terkait sanksi yang diberikan kepada Persib akibat meninggalnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 23 September lalu.
Komdis menjatuhkan sanksi berat kepada Persib salah satunya adalah tim asal Jawa Barat itu harus menjalani laga usiran keluar Pulau Jawa sampai pertengahan musim 2019. Pertandingan Persib juga tak boleh dihadiri oleh penonton.
Keputusan tersebut menimbulkan pro dan kontra. Ada yang menganggap sanksi tersebut terlalu berat namun ada juga yang menilai cukup layak. Mereka yang tidak senang dengan keputusan tersebut menunjukkannya dengan cara melakukan teror kepada para pengurus PSSI.
"Ya, pengurus PSSI menerima ribuan teror lewat alat komunikasi pribadi. Dari sekadar olok-olok, hingga ancaman pembunuhan atas hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin tersebut. Tentu kami sangat menyayangkan teror itu dilakukan lewat nomor telepon pribadi hingga mengganggu proses kerja mengurusi sepakbola nasional," kata Head of Media Relation and Digital Promotion PSSI, Gatot Widakdo kepada pewarta, Kamis (4/10/2018).
Gatot mengatakan sampai saat ini pihak PSSI belum mengadukan ancaman teror tersebut ke pihak kepolisian. Ia berharap pelakunya bisa berhenti sebelum dibawa ke ranah hukum.
"Kami juga heran, bagaimana mungkin nomor telepon pribadi pengurus bisa disebarluaskan hanya untuk mengirimkan teror-teror yang berbau kebencian dan ancaman pembunuhan. Sebaiknya hal ini dihentikan dan mari berpikir positif. Kami pun belum berencana melaporkannya ke pihak Kepolisian, meski ini bisa kami perkarakan," ia memungkasi.[rza]
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengurus PSSI Dapat Teror Ancaman Pembunuhan"
Posting Komentar