Legenda MU: Banyak Pemain Cengeng

INILAHCOM, Manchester - Legenda Manchester United, Roy Keane menyindir beberapa pemain MU yang dinilainya cengeng. Keane mempertanyakan profesionalisme beberapa pemain Setan Merah.

Kondisi MU sekarang disebut tak kondusif setelah gagal meraih kemenangan di empat laga beruntun. Teranyar, mereka ditahan imbang Valencia 0-0 di Old Trafford dalma matchday kedua Liga Champions.

Kabar yang santer beredar di media massa adalah, penyebab keterpurukan MU karena adanya perseteruan antara Paul Pogba dan Jose Mourinho. Selain itu, ruang ganti Manchester Merah juga dikabarkan terpecah.

Usai ditahan imbang Valencia, Pogba mengklaim dilarang bicara dengan media. Sementara kapten tim, Antonio Valencia meminta maaf karena me-like sebuah postingan instagram yang meminta Mourinho dipecat.

Keane, yang pernah menjabat kapten di MU dan memenangkan treble winners di 1998/99, angkat bicara soal situasi di kubu The Red Devils.

"Kita bicara soal sepak bola dan pelatih. Tak semua pemain bisa akur dengan pelatih. Tak semua pelatih suka dengan setiap pemain. Tapi sebagai pesepakbola, Anda harus bermain untuk tim. Saya tak peduli perseteruan apa yang terjadi dengan pelatih, karena ini bagian dari industri, banyak persteruan," ujar Keane, dikutip dari AS.

"Hal itu juga terjadi di industri lain, tapi sayangnya ketika Anda pemain Manchester United yang merupakan salah satu klu besar di dunia, semuanya bisa menjadi besa," katanya.

Ketika disinggung apakah pemain yang dimaksud Pogba, Keane tak memberikan jawaban spesifik komentar yang dilontarkannya untuk pemain tertentu.

"Saya bicara pemain secara umum. Ada banyak pemain cengeng di sana, sangat banyak pemain cengeng. Ketika Anda masuk ke lapangan, Anda bermain dengan kebanggaan, bermain untuk keluarga, bermain untuk kota. Jangan pedulikan kata pelatih atau staf pelatih. Anda hanya fokus bermain," tambah Keane.

"Anda boleh saja berseteru usai pertandingan, tapi ketika pertandingan berlangusng, bertanding dengan serius, dengan kebanggaan, dan semangat tinggi," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)