Selangor FA dan PSSI Bertemu Bahas Evan dan Ilham

INILAHCOM, Jakarta - Presiden Selangor FA, Dato' Sri Subahan Kamal memenuhi janjinya untuk menemui ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi demi membahas masalah transfer Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn.

Selangor FA berencana melaporkan kasus Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn ke FIFA andai kedua pemain tersebut tak juga bergabung dengan tim.

Keterlambatan Evan dan Ilham bergabung dalam skuad Selangor FA tak lepas dari imbauan Edy Rahmayadi agar kedua pemain tersebut tak bermain di Malaysia karena menilai level kompetisinya tidak lebih baik dari Liga 1.

Selain itu, ada ketakutan Selangor FA tak melepas Evan dan Ilham saat Timnas Indonesia U-23 membutuhkan tenaga mereka saat tampil di Asian Games 2018 mendatang dimana Indonesia menjadi tuan rumah, karena Liga Malaysia tetap bergulir saat Asian Games berlangsung.

Rabu (3/1/2018), Dato' Sri Subahan Kamal melakukan pertemuan dengan Edy Rahmayadi. Pertemuan berlangsung dalam suasana bersahabat. Pada kesempatan ini, tidak hanya dibahas mengenai penggunaan pemain Indonesia di Selangor FA, akan tetapi dibahas juga mengenai penguatan hubungan baik yang sudah terjalin antara PSSI dan FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) dan agenda sepak bola Internasional di kawasan Asia Tenggara, khususnya Asian Games.

"Selangor FA akan mengikuti arahan dari Ketua Umum PSSI terkait penyesuaian jadwal dan durasi pelepasan pemain yang nantinya akan ditetapkan PSSI, saya berterima kasih atas sambutan dan jamuan terhadap kunjungan saya ini," ujar Dato' Sri Subahan Kamal, dalam rilis yang diterima INILAHCOM.

Dato Sri Subahan Kamal pun berkomitmen untuk memberikan keleluasaan bagi pemain yang nantinya akan dipanggil untuk membela Tim Nasional Indonesia.

"PSSI berterima kasih atas kunjungan silaturahmi dan persetujuan Selangor atas arahan kami, mengingat pentingnya posisi Indonesia sebagai tuan rumah di Asian Games 2018. Kami berharap hubungan PSSI dan Selangor juga FAM tetap terjaga dan semakin erat sebagai bagian dari keluarga besar sepak bola di Asia Tenggara," ungkap Edy Rahmayadi.

Let's block ads! (Why?)