Bongkar Match Fixing PSSI Gandeng Genius Sports

INILAHCOM, Jakarta - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menggandeng pihak swasta dalam upaya penyelidikan kasus pengaturan skor (match fixing) di sepakbola nasional.

Isu pengaturan skor di sepakbola Indonesia kembali menyeruak ke permukaan. Adalah Januar Herwanto, Manajer Madura FC, yang mengaku mendapat tawaran dari anggota Exco PSSI, Hidayat, agar timnya mengalah dari PSS Sleman di babak delapan besar Liga 2 2018.

Indikasi jual beli skor juga nampak dalam pertandingan antara Aceh United kontra PS Mojokerto Putra (PSMP). Dalam situasi tertinggal, pemain PSMP, Krisna Adi, melakukan eksekusi penalti yang terlihat janggal.

PSSI sebagai induk organisasi sepakbola Indonesia tengah dinanti langkah konkritnya dalam memerangi praktik kotor tersebut.

Sekjen PSSI, Ratu Tisha, mengatakan federasi sejak lama sudah menaruh perhatian pada masalah pengaturan skor. Salah satunya bekerjasama dengan perusahaan swasta penyedia data pertandingan seperti Sport Radar.

Sedangkan untuk kasus yang kembali merebak akhir-akhir ini, PSSI menggandeng Genius Sport sebagai official data management platform partner. Tisha menjelaskan perusahaan sedang melakukan penyelidikan terhadap pertandingan yang menunjukkan indikasi adanya pengaturan skor.

"Genius Sport adalah salah satu, seperti sport radar merupakan salah satu partner di FIFA untuk bisa mengidentifikasi pertandingan-pertandingan yang anomali kemudian mengirimkan data-datanya ke kami. Itu sedang berjalan sejak awal tahun ini dari mulai penyelenggaraan liga tertinggi sampai terendah," kata Tisha dalam diskusi PSSI Pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (30/11/2018) siang WIB.

"Jadi posisinya di situ, kami sangat memerangi hal demikian. Bahkan sebelum ini semua jadi pembicaraan, kami sudah mealokasikan dana besar bisa berpartner dengan Genius Sport dan juga bersama-sama dengan AFC untuk set up partnership ini. Sejak 2017 lalu. Jadi posisinya, PSSI sudah melakukam proaktif langkah-langkah sebelum jadi pembicaraan. Kami sudah lakukan kemarin-kemarin, beberapa pemanggilan. Proses itu masih berlangsung, Komdis bersidang," ia memungkasi.

Let's block ads! (Why?)