Kongres Januari 2019, PSSI Bakal Ganti Ketum?

INILAHCOM, Jakarta - PSSI mengagendakan kongres awal tahun depan. Kongres tersebut akan membahas banyak hal terkait federasi. Muncul pertanyaan, apakah termasuk mengganti ketum?

Federasi mengadakan Rapat Komite Eksekutif (Exco), Minggu (25/11/2018) kemarin, di Hotel Sultan, Jakarta. Selain membahas evaluasi timnas pasacakegagalan di Piala AFF 2018, rapat juga membahas kongres yang bakal digelar 20 Januari 2019.

Wakil Ketua Umum PSSI, Djoko Driyono, mengatakan federasi saat ini belum bisa menetukan dimana lokasi kongres. Kepastian tempat bisa diketahui bersamaan dengan surat undangan yang mulai disebar pertengahan bulan depan.

"PSSI membuat edaran tanggal kongres, tanggal 20 Januari dan sudah diratifikasi Komite Eksekutif. Empat pekan jelang kongres, PSSI terbitkan undangan sekaligus tempat definitif," kata Djoko kepada wartawan.

Djoko melanjutkan sebelum kongres akan didahului beberapa pertemuan antara Exco dan stakeholder sepakbola Indonesia lainnya.

"Menjelang itu, timeline menuju kongres, salah satunya di minggu kedua Desember akan ada rapat koordinasi, yang diperluas, yang biasanya di level Komite Eksekutif dan pengurus, ditambah 34 Asprov (Asosiasi Provinsi)," tandas Djoko.

Lebih lanjut, Djoko menyebut kongres akan membahas sejumlah agenda, termasuk program PSSI di tahun 2019. Tapi Djoko sama sekali tidak menyinggung soal kemungkinan pergantian ketua umum.

"Kepentingannya agar program tahun depan betul-betul komprehensif, bisa mengakomodir sekaligus mendetailkan semua gagasan PSSI dan sukses implementasi di level Asprov. Itu agendanya dan pembicaraan tentang kongres," dia memungkasi.

Desakan Edy Rahmayadi mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) PSSI semakin menguat pascakegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Di klasemen akhir Grup B Indonesia hanya unggul dari Timor Leste di urutan terbawah, sedangkan Indonesia di posisi empat.

Gerakan tagar #EdyOut muncul sebagai bentuk kekecewaan publik sepakbola Indonesia terhadap prestasi kurang oke timnas, terlebih ketum federasi yang rangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Selain itu, muncul juga dugaan pengaturan skor (match fixing) di pertandingan Liga 1 dan Liga 2 2018.

Let's block ads! (Why?)