1200 Anak Ikut Coaching Clinic Youth Soccer League

INILAHCOM, Jakarta - Sekitar 1200 anak ikut U-12 coaching clinic Okky Splash Youth Soccer League 2018. Acara ini turut didukung oleh Indonesia Junior Soccer League (IJSL) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Coaching clinic ini digelar di Lapangan Jakarta Japan Club Sports Community, Sentul, City, Bogor, Minggu (25/03/2018). Selain berlatih teknik dasar sepka bola, digelar juga workshop mengenai gizi dan psikologi. Hadir pula dalam acara ini perwakilan dari IJSL, Bob Hippy dan Asisten Deputi Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Kemenpora, Teguh Raharjo.

"Tahun lalu hanya di Jabodetabek, tapi sekarang kita ada di enam kota (Jakarta, Surabaya, Semarang, DI Yogyakarta, Bandung, dan Malang). Kami mengajak anak-anak bermain yang baik dan benar," ujar Head Group of Cup Suntory Garuda Food Splash beverage, Martinus Rizal.

"Diharapkan anak-anak bisa belajak sambil bermain dengan gembira. Kami akan setia membantu melakukan pembinaan. Partisipasi peserta ada 1200 orang, dari Jabodetabek dan Jawa Barat, tapi mayoritas dari Jakarta dan Bogor," tambahnya.

Nantinya, tim pemenang akan bermain di National Championship pada September 2018 mendatang. Setelah itu, para pemain terbaik akan masuk ke dalam Okky Splash Soccer Team 2018 mewakili Indenesia di ajang Singa Cup 2018.

Sementara itu, mantan pelatih Timnas U-19 dan pelatih usia muda, Indra Sjafri, mengatakan, hal ini merupakan gerakan yang harus dimassalkan.

"Grassroots mulai ada perhatian dan gairah. Kalau ingin sepak bola kita kuat, harus dimulai dari usia dini. Tiga tahap pembinaan harus benar-benar berjalan, di antaranya, yaitu grassroots dan youth motivation. Ini tahap belajar awal. Kalau belajar saja salah, lalu terus dilakukan, maka otomatis semua akan salah. Kita berharap, tidak hanya pemain, tapi pelatih juga kita berikan coaching clinic," ujar Indra.

"Kita sudah banyak tukang menendang bola, tapi akan kita buat yang profesional, yang memiliki budi pekerti, culture Indonesia, dan bisa menjadi model untuk anak-anak. Kita hanya perlu sabar, ini kan anak-anak yang labil, ngak mau bekerja sama, egois, makanya butuh orang khusus. Jangan sampai kita mendidik mereka tidak sesuai seharusnya," lanjut pelatih asal Sumatera Barat.

"Soal teknik yang kita ajarkan yakni kontrol bola, menendang dan menggiring. Ituyang harus kita kenalkan. Selain itu menyangkut gizi juga penting, lalu attitude-nya, respek kepada orang lain, serta regulasi juga kita kenalkan dari sekarang. Semua harus dimulai sedini mungkin, agar sesuai dengan apa yang kita inginkan," pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)