Optimisme Ajax Lanjutkan Tren Pembunuh Raksasa

INILAHCOM, Turin - Ajax Amsterdam ingin membuktikan diri sebagai pembunuh raksasa di Liga Champions Eropa musim ini. Setelah Real Madrid, Ajax optimistis bisa mengandaskan Juventus di perempat final.

Ajax membuat kejutan di babak 16 besar, sempat kalah 1-2 dari Madrid di leg pertama Frenkie de Jong dkk membalikkan agregat jadi 4-3 setelah menang besar 4-1 di Santiago Bernabeu.

Melangkah ke babak perempat final, Ajax jumpa tim kuat lainnya, Juventus, yang musim ini punya megabintang Cristiano Ronaldo. Di leg pertama yang berlangsung di Johan Cruijff Arena pekan kemarin, gol Ronaldo mampu dibalas gol David Neres untuk menjadikan skor imbang 1-1.

Hasil tersebut membuat peluang kedua tim melangkah ke semifinal masih sama besar. Namun, I Bianconeri sedikit diuntungkan karena mereka akan memainkan leg kedua di Allianz Arena Turin, Rabu (17/4/2019) dini hari WIB.

Pelatih Ajax, Erik ten Hag, ingin mengulang hasil di 16 besar lalu. Namun, ia menyadari lawannya kali ini adalah Juventus yang punya pendekatan permainan berbeda dari Real Madrid.

"Tetap bermain di kompetisi Eropa setelah lolos dari fase grup, dan kemudian menyingkirkan Real Madrid adalah hal luar biasa, tetapi kami ingin pertandingan tak terlupakan lainnya besok. Kami punya kepercayaan diri, mentalitas yang lebih baik dan permainan tim adalah yang utama," ujar Ten Hag.

"Sebuah tim tak membutuhkan motivasi ekstra di pertandingan seperti ini. Pertandingan akan berjalan ketat, dan kami butuh konsentrasi penuh," ia melanjutkan.

Juventus dipastikan akan kembali mengandalkan Ronaldo di lini serang. Kondisi fisik CR7 disebut lebih bugar ketimbang di leg pertama. Penyerang asal Portugal itu tak bermain saat Juve kalah 1-2 dari SPAL pada pertandingan Liga Serie A Italia akhir pekan kemarin.

Namun demikian, Ten Hag tidak berencana menginstruksikan pemainnya memberi pengawalan khusus pada Ronaldo.

"Kami tidak akan menugaskan pemain khusus untuk mengawal Ronaldo. Kami tak akan pernah melakukannya," tutup juru taktik 49 tahun.

Sumber: Marca

Let's block ads! (Why?)