Habiskan Dana Rp12,8 T, Pep Tak Mampu Juara UCL

INILAHCOM, Manchester - Setelah meninggalkan Barcelona, Pep Guardiola tak mampu lagi menjuarai Liga Champions. Menghabiskan dana 812 juta Euro (12,8 triliun Rupiah) di dua klub, Guardiola bahkan tak mampu melaju ke final.

Impian Guardiola membawa Manchester City juara Liga Champions pupus di tangan Tottenham Hotspur. Pada leg kedua perempatfinal, City memang menang 4-3 dan agregat kedua tim 4-4.

Tapi, Spurs unggul agresivitas gol tandang. Menang 1-0 di kandang sendiri, tim asuhan Mauricio Pochettini mampu mencetak tiga gol di kandang City, Stadion Etihad.

Sejak melatih City di 2016, Guardiola menghabiskan dana 608 juta Euro (9,5 triliun Rupiah) untuk mendatangkan pemain baru. Tapi, selama tiga musim, The Citizens dua kali tersisih di perempatfinal dan satu kali tumbang di 16 besar.

Jumlah belanja Guardiola meningkat menjadi 812 juta Euro jika dihitung saat melatih Bayern Muenchen selama tiga musim dimana dia juga gagal membawa Muenchen juara atau minimal ke final.

Di musim pertamanya di City, Guardiola menghabiskan 213 juta Euro (3,3 triliun Rupiah) untuk mendatangkan beberapa pemain, sepertil Ilkay Gundogan, John Stone, dan Gabriel Jesus. Tapi, laju City terhenti di 16 besar dari AS Monaco.

City menggelontorkan dana 317,5 juta Euro (5,01 triliun Rupiah) di musim berikutnya. Guardiola mendatangkan Bernardo Silva, Ederson, Kyle Walker, Benjamin Mendy, Aymeric Laporte, dan Danilo. Kali ini Liverpool menghentikan laju City di babak perempatfinal.

Musim ini, pengeluaran City berkurang. Mereka hanya mengeluarkan dana 67 juta Euro (1,05 triliun Rupiah) untuk Riyad Mahrez dari total 77 juta Euro (1,2 triliun Rupiah). Kiprah Manchester Biru kembali terhenti di perempatfinal setelah disingkirkan Tottenham Hotspur.

Sebelumnya, Guardiola juga gagal membawa Muenchen juara Liga Champions selama tiga musim. Di sana, dia menghabiskan dana 204,4 juta Euro (3,2 triliun Rupiah) untuk mendatangkan Mario Gotze, Thiago Alcantara, Arturo Vidal, Medhi Benatia, dan Douglas Costa. Tapi, dalam tiga musim, Muenchen selalu terheti di semifinal.

Let's block ads! (Why?)