INILAHCOM, Jakarta - Jackson F Tiago berpendapat bahwa klub-klub Indonesia belum siap menggunakan Marquee Player. Menurut pelatih Barito Putera, infrastruktur di Indonesia belum mendukung penggunaan pemain kelas dunia.
Klub-klub Indonesia sudah menggunakan jasa pemain asing sejak lama. Akan tetapi di Liga 1 musim2017 diberlakukan peraturan baru dimana tiap tim hanya boleh memiliki dua Marquee Player.
Marque Player sendiri diartikan oleh PSSI sebagai pemain yang pernah bermain di liga top Eropa atau bermain di Piala Dunia. Setiap tim Liga 1 di awal musim 2017 mulai merekrut pemain-pemain asing yang masuk kriteria tersebut, contohnya Michael Essien oleh Persib, Mohammed Sissoko dengan Mitra Kukar, dll.
Jackson menilai penggunaan Marquee Player di Indonesia memberikan dampak positif. Akan tetapi dia menilai Indonesia belum siap dilihat dari infrastruktur yang masih dimiliki.
"Sebenarnya banyak hal positif dari penggunaan Marquee Player. Tetapi dari aspek infrastruktur menurut saya Indonesia masih belum siap," ungkap Jackson ketika ditemui di Jakarta, Jumat (8/12/2017).
"Memang bagus apabila kita lihat dari pemberitaan secara internasional. Sepak bola Indonesia semakin terkenal di dunia dengan kedatangan pemain seperti Essien, Peter Odemwingie dan Sissoko," Jackson menambahkan.
"Tetapi dengan infrastruktur yang dimiliki Indonesia, saya rasa belum saatnya. Para pemain tersebut tidak bisa dituntut jika permainannya kurang dari ekspektasi karena lapangan yang digunakan tidak mendukung," pelatih asal Brasil memungkasi.
Musim 2017, Barito Putera sendiri merekrut Douglas Packer sebagai Marquee Playernya. Packer merupakan mantan pemain Juventus di tahun 2005 hingga 2007.
Baca Kelanjutan Indonesia Belum Siap Gunakan Marquee Player : http://ini.la/2423232Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indonesia Belum Siap Gunakan Marquee Player"
Posting Komentar