INILAHCOM, Jakarta - Pencopotan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19 menuai pro dan kontra. Mantan pemain Timnas Indonesia, Imran Nahumarury sepakat dengan keputusan PSSI mencopot Indra.
PSSI tak memperpanjang kontrak Indra Sjafri yang berakhir Desember 2017. Untuk sementara, PSSI menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih dengan Cristian Gonzales sebagai asisten.
Imran mengatakan, pelatih Timnas U-19 harus bisa terhubung dengan Timnas U-22 karena nantinya pemain U-19 jenjangnya ke U-22 yang diasuh Luis Milla.
"PSSI memang sudah seharusnya PSSI menujuk pelatih Timnas U-19 yanng bisa connect dengan Luis Milla yang melatih Timnas U-22. Karena memang nantinya, pemain-pemain Timnas U-19 dipastikan jenjangnya ke U-22," ujar Imran, kepada INILAHCOM, Sabtu (25/11/2017).
Terkait keputusan PSSI tak memperpanjang kontrak Indra Sjafri, Imran menilai itu keputusan yang tepat. Pasalnya, Egy Maulana Vikri dkk. gagal lolos dari penyisihan Grup Piala Asia U-19 setelah dikalahkan Korea Selatan dan Malaysia meskipun Indonesia tetap lolos karena menjadi tuan rumah. Selain itu, Timnas U-19 gagal menjuarai Piala AFF yang merupakan target PSSI.
"Jika alasannya untuk menambah pengalaman pun saya kira itu tidak terlihat. Karena rotasi pemain seperti yang dijanjikan Indra Sjafri sebelumnya tidak terealisasikan karena banyak pemain yang minim sekali menit bermainnya," ungkapnya," tambah pria yang pernah memperkuat Persija Jakarta.
"Efektivitas tim ini juga kurang padahal itu bagian penting dalam sebuah permainan sepak bola. Percuma penguasaan bola menang kalau efektivitasnya kurang," pungkasnya.
Baca Kelanjutan Pro dan Kontra Pencopotan Indra Sjafri : http://ini.la/2420483Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pro dan Kontra Pencopotan Indra Sjafri"
Posting Komentar