Andai VAR Dipakai pada 2006 Arsenal Bisa Juara UCL

INILAHCOM, London - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, angkat bicara mengenai teknologi Video Assistant Referee (VAR). Dia berandai-andai teknologi tersebut digunakan sejak lama bukan tidak mungkin The Gunners bisa meraih gelar juara Liga Champions Eropa pada 2006 silam.

VAR resmi diperkenalkan FIFA di pertandingan Piala Dunia Antarklub pada akhir 2016 lalu. Kemudian berlanjut ke Piala Konfederasi 2017.

Teknologi VAR diharapkan mampu mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin dibuat wasit dalam sebah pertandingan. Sejauh ini, kinerja teknologi mahal tersebut terbilang memuaskan.

Menurut Wenger jika saja VAR bisa hadir lebih cepat maka ada banyak hasil berbeda yang mungkin diraih timnya, termasuk di final Liga Champions Eropa 2006. Saat itu, Arsenal kalah 1-2 dari Barcelona di final.

Pelatih 67 tahun menilai gol penyeimbang yang dicetak Samuel Eto'o berbau offside. Selain itu, ia juga menyinggung keputusan wasit saat jumpa Barcelona di babak 16 besar Liga Chaampions 2010-11 dan kekalahan dari Bayern Munchen dengan agregat 11-2 musim kemarin.

"Saya akan memilih gol penyeimbang Barcelona yang dicetak Eto'o di final Liga Champions Eropa 2006 karena itu berada dalam posisi offside, kami masih memimpin 1-0 hingga 30 menit terakhir," kata Wenger.

"Itu adalah trofi yang saya rindukan di sini, Anda tahu, itu adalah gelar paling penting bagi saya," ia melanjutkan.

"Yang kedua, saya memilih momen Robin van Persie mendapat kartu kuning kedua di Barcelona pada 2011, karena ini adalah momen kami berhadapan dengan tim yang sangat kuat, dan itu menjadi keputusan sulit untuk diterima. Pada dasarnya, kejadian itu menghancurkan kesempatan kami."

"setelah itu saya menilik pada kejadian baru-baru ini. Melawan Bayern Munchen saat Laurent Koscielny diusir keluar lapangan dan memberikan penalti kepada Robert Lewandowski yang berada dalam posisis offside. Itulah yang ada di kepala saya, dan sulit untuk dilupakan selamanya," ia memungkasi.

Sumber: ESPN

Let's block ads! (Why?)