INILAHCOM, Jakarta - Pengamat sepakbola nasional, Hadi Gunawan menilai pernyataan dari Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisa soal keputusan sanksi untuk suporter Persib sangat membingungkan atau ambigu.
Pascameninggalnya suporter Persib bernama Ricko Andrean, Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi terhadap bobotoh untuk tidak hadir di lima pertandingan Maung Bandung, julukan Persib.
Namun seiringnya waktu, keputusan itu berubah. Sebelumnya, Sekjen PSSI Ratu Tisha menegaskan larangan bagi bobotoh itu bukan tanpa atribut melainkan tidak bisa mendampingi Persib. Saat itu pula, Ratu Tisha menyebut suporter persib dilarang masuk ke stadion.
Tapi, akhir-akhir ini Ratu Tisha meralat dengan mengatakan suporter boleh menonoton tapi tanpa atribut Persib. Hal ini yang menurut Hadi Gunawan sangat membingungkan. Seharusnya, sebagai orang lama di sepakbola, Ratu Tisha mengetahui semua masyarakat Jawa Barat hampir dipastikan pendukung Persib yang terkenal dengan sebutan bobotoh.
"Sangat membingungkan, karena masyarakat umum di Jawa Barat sudah pasti itu adalah pendukung Persib yang disebut dengan bobotoh. Harusnya tegas saja tanpa penonton," kata Hadi Gunawan kepada INILAHCOM, Sabtu (5/8/2017).
Keputusan yang terbilang kontroversial itu pun bukan hanya dipertanyakan oleh suporter tim lainnya yang menganggap suporter Persib dianak emaskan. Bobotoh sendiri pun menyayangkan sikap ketidaktegasan dari PSSI tersebut.
"Saya acungkan jempol terhadap bobotoh yang bereaksi dengan keputusan yang membingungkan. Itu menandakan bobotoh dewasa dan tidak mau disebut sebagai anak emas. Seharusnya apa yang dilakukan bobotoh itu ditiru oleh manajemen Persib," pungkasnya.[rza]
Baca Kelanjutan Pengamat Sayangkan Sekjen PSSI yang Plinplan : http://ini.la/2395927Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengamat Sayangkan Sekjen PSSI yang Plinplan"
Posting Komentar