Kapten Persib Berharap VAR Bisa Dipakai di Liga 1

INILAHCOM, Bandung - Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, berharap teknologi Video Assistant Referee (VAR) bisa segera dipakai di Liga 1 2019. Teknologi itu dipercaya bisa meningkatkan kualitas kompetisi.

Wacana penggunaan VAR mencuat setelah Komite Eksekutif (Exco) PSSI mengumumkkan bahwa mereka sepakat penggunaan teknologi bantu wasit tersebut di Liga 1 musim ini.

VAR merupakan sarana penunjang bagi wasit dalam mengambil keputusan dalam sebuah pertandingan. Teknologi tersebut digunakan ketika wasit merasa ada kejanggalan dalam pengambilan keputusannya, seperti penalti, kartu merah dan kuning, serta pengesahan gol.

Setelah dikaji ulang harga pemakaian alat tersebut bisa mencapai angka Rp. 7 miliar. Nilai yang cukup tinggi bila digunakan untuk delapan pertandingan dalam setiap pekan.

Kendati demikian, Supardi masih menaruh harapan pada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator Liga 1 2019 bisa segera menerapkan VAR demi memperbaiki kualitas kompetisi.

"Saya berharap itu jadi, karena VAR itu ada hal yang tentu tidak semua kejadian kita tanyakan, ada hal penting saja saya tanyakan, misal hand ball dan enggak hand ball, gol atau tidak gol di garis itu hal krusial, teknologi bisa bantu," ujar Supardi.

"Saya berharap secepatnya, enggak mudah barang itu pasti mahal bertahap lah, tapi saya berharap dicoba dulu apalagi di pertandingan penting," ia menambahkan.

Lebih lanjut, Supardi meyakini ketidakpuasan pada keputusan wasit serta insiden kekerasaan yang disebabkan keputusan kontroversial pengadil lapangan bisa diminimalisir jika VAR digunakan.

Ia memberi contoh saat Persija melawan Persib di Stadion Manahan, Solo, pada 2017. Sundulan Ezechiel NDouassel mengoyak gawang Andritany, namun wasit asal Australia bergeming tak menganggap gol tersebut karena bola yang telah mengoyak jaring bagian atas memantul keluar gawang.

"Seperti lawan Persija di musim lalu (2017), ada juga kejadian kemarin yang hand ball hal itu harus diteliti lebih dalam, karena merugikan satu tim, ya bagi mereka yang enggak kena hukuman enggak merasakan bagi tim yang enggak dikasih hukuman itu," ia memungkasi.

Sumber: Simamaung

Let's block ads! (Why?)