KOMPAS.com - Belum lama ini, Timo Scheunemann melihat beberapa komentar warganet di akun Instagram Garuda Select.
Timo adalah penerjemah teknis yang menjadi penghubung komunikasi antara para pemain dan para pelatih dari Inggris.
Dari yang dilihatnya, Timo menilai banyak warganet Indonesia yang khawatir strategi tim Garuda Select terbaca lawan karena ada publikasi lewat tulisan dan video.
Namun, ia menilai publikasi pelatihan bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan.
Sebab, pelatihan yang diajarkan kepada para pemain Garuda Select adalah ilmu standar sepak bola modern. Jadi, bukan sesuatu yang perlu dirahasiakan.
Masalahnya, kata Timo, ilmu tersebut sangat jarang diajarkan di Indonesia, apalagi hingga ke akar rumput.
"Ilmu sepak bola modern ini harus semakin menyebar demi kemajuan sepak bola Indonesia. Inilah alasan saya menyanggupi permintaan manajemen untuk menulis tentang pengalaman saya bersama Garuda Select, yakni demi penyebaran ilmu sepak bola modern," kata Timo yang dikutip dari jurnalnya di laman programgarudaselect.
Sebelum menjadi penerjemah teknis dalam program Garuda Select, Timo adalah salah satu pelatih yang kenyang makan asam garam di dunia sepak bola nasional.
Baca juga: Budaya Sehari-hari Orang Indonesia yang Tak Cocok Diterapkan di Sepak Bola
Meski berasal dari Jerman, Timo sudah lama menetap di Indonesia. Jadi, dia tahu luar dalam sepak bola Indonesia.
Menurut Timo, salah satu pilar penting dari ilmu sepak bola modern adalah latihan intensif.
Sebagai penjelasan, latihan yang intensif artinya dari awal sampai akhir pemain berlatih dengan penuh konsentrasi dan kerja keras.
Dalam hal ini, pemain tidak diberikan kesempatan untuk sesekali santai saat latihan berlangsung.
"Mengapa latihan yang intensif begitu krusial, alasannya, selain kemampuan teknis, taktis (kecerdasan dalam bermain), dan fisik terasah dengan maksimal, konsentrasi dalam bermain juga dibiasakan sesuai tuntutan saat bertanding," ucap Timo.
Pelatih kepala Garuda Select, Des Walker mengatakan kemampuan seorang pemain dalam berkonsentrasi begitu penting.
Bahkan, jauh lebih penting dari makanan yang sesuai kebutuhan seorang atlet sepak bola. Tentu bukan berarti makan dan minum yang sehat tidak penting.
Akan tetapi, kemampuan untuk menjaga fokus jauh lebih besar pengaruhnya dalam memenangi sebuah pertandingan.
Dengan pertimbangan itulah, para pemain harus mulai dibiasakan berlatih dengan intensitas tinggi. Sedikit saja kendor secara fisik (kurang kerja keras) atau mental (tidak konsentrasi), pemain pasti kena tegur.
"Penting di sini saya tambahkan bahwa seorang pelatih harus memastikan dirinya berimbang dalam memberikan teguran dan pujian kepada anak didiknya," ujar Timo.
Ada beberapa cara yang dilakukan tim pelatih untuk menjaga intensitas tinggi para pemain saat latihan.
Baca juga: Pujian Warga Italia untuk Pemain Garuda Select Bernomor 20, Siapa Lagi Kalau Bukan...
Pertama, memanggil nama setiap pemain yang tidak bergerak ataupun memegang rambut atau menggaruk hidung saat bermain rondo, yakni permainan di mana tim membentuk lingkaran dengan tiga pemain berusaha merebut bola di tengah.
Pemain yang disebut namanya harus masuk ke tengah bersama pemain yang berada di sebelah kiri maupun kanannya. Dengan begitu pemain langsung dipaksa untuk fokus sejak detik pertama latihan.
Contoh lainnya, Des Walker selalu mengucapkan selamat pagi atau selamat sore di awal latihan disertai menyebut sebuah angka.
Pemain harus dengan cepat berkelompok sesuai angka yang disebutkan. Grup yang paling telat berkumpul akan terkena hukuman berupa push-up. Hal kecil, tapi cukup efektif membuat pemain “terjaga” dan “awas” sejak awal latihan.
Ketika latihan berlangsung, selalu saja ada elemen kompetisi. Saat latihan teknik contohnya, barisan yang paling lambat atau paling sedikit mengeksekusi teknik dengan baik akan terkena hukuman.
Begitu juga saat bermain small-sided games point, diberikan untuk hasil seri atau menang lalu di akhir latihan tim dengan jumlah poin paling sedikit dikenai hukuman berlari.
Satu lagi cara ampuh menjaga intensitas latihan adalah dengan membatasi waktu untuk permainan yang menguras tenaga.
Saat bermain possession 8v4 misalnya, keempat pemain yang berusaha merebut bola dihitung berapa kali bisa merebut bola dalam waktu dua menit.
Baca juga: Kualitas Garuda Select dan Inter Milan U17 Dinilai Setara
Alasannya, karena hanya dalam dua menit pemain bisa all-out sehingga latihan tidak berlangsung santai-santai akibat kehabisan tenaga.
"Semoga semakin banyak klub dan SSB di Indonesia yang berlatih dengan intensitas tinggi. Hal ini memungkinkan kemampuan teknik pemain diasah sesuai game speed dan fisik pemain meningkat secara jauh lebih efektif," kata Timo.
"Dengan membiasakan pemain untuk mengasah kemampuan berkonsentrasi, maka kemungkinan meraih kemenangan dalam setiap pertandingan semakin meningkat," pungkas Timo.
Program Garuda Select sudah berlangsung dalam dua gelombang, pertama pada Januari-Mei 2016, dan yang kedua pada Oktober 2019 sampai April 2020.
Program gelombang kedua masih berlangsung sampai saat ini.
Seluruh kegiatan yang berlangsung dalam program Garuda Select II bisa disaksikan dalam serial yang ditayangkan di Mola TV.
"sepak" - Google Berita
January 31, 2020 at 07:00AM
https://ift.tt/38ZiAQV
Pelatihan Garuda Select, Bukan Ilmu yang Biasa Diajarkan di Sepak Bola Indonesia - Kompas.com - KOMPAS.com
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelatihan Garuda Select, Bukan Ilmu yang Biasa Diajarkan di Sepak Bola Indonesia - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar