Search

Robot Sepak Bola Dikembangkan untuk Penanganan Pasien - kompas.id

REUTERS/FLAVIO LO SCALZO

Sebuah rumah sakit di Varese, Italia, menggunakan robot untuk membantu perawatan pasien Covid-19, seperti tampak pada foto 1 April 2020 ini. Di Indonesia, dua kampus di Surabaya juga mengembangkan robot sejenis.

SURABAYA, KOMPAS — Dua kampus di Surabaya, Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, bekerja sama mengembangkan robot untuk menggantikan sebagian peran tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19. Penggunaan robot yang dikembangkan dari robot sepak bola itu bisa mengurangi kontak langsung antara tenaga medis dan pasien.

Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) Prof Nasronudin, di Surabaya, Minggu (5/4/2020), mengatakan, peneliti dari kedua kampus masih melakukan pengembangan akhir agar robot sesuai dengan kebutuhan di rumah sakit. Robot diperkirakan bisa digunakan sekitar dua minggu lagi.

”Robot akan digunakan untuk sebagian jenis pelayanan pasien rawat inap Covid-19 di lantai 4, 5,6, dan 7 Rumah Sakit Pusat Tropik Infeksi di RS Unair,” kata Nasronudin.

Robot untuk penanganan pasien Covid-19 memiliki kemampuan mengirim obat, makanan, dan pakaian kepada pasien. Robot dilengkapi monitor dan kamera sebagai media komunikasi antara dokter dan pasien. Pengoperasiannya dibuat mudah sehingga bisa dilakukan oleh tenaga medis di rumah sakit.

”Agar tidak menjadi sumber penularan baru, robot selalu disterilkan dari paparan virus sebelum dan sesudah digunakan,” ucap Nasronudin.

Menurut dia, penggunaan robot untuk pelayanan pasien Covid-19 bisa mengurangi kontak langsung antara tenaga medis dan pasien. Meskipun seluruh tenaga medis sudah menggunakan alat pelindung diri (APD), potensi penularan dari pasien tetap ada.

Sudah Berlangganan? Silakan Masuk

Baca Berita Korona Terkini di Kompas.id, GRATIS

Harian Kompas berikan BEBAS AKSES untuk seluruh artikel di Kompas.id terkait virus korona.

Dia telah mengingatkan kepada semua tenaga medis untuk menggunakan APD dengan cara yang benar dan sesuai standar agar potensi penularan berkurang.

Sejumlah pekerjaan ringan dapat digantikan oleh robot sehingga frekuensi kontak bisa dikurangi yang berujung pada pengurangan risiko penularan Covid-19 dari pasien ke tenaga medis. ”Penggunaan APD bisa berkurang jika ada sebagian pekerjaan digantikan oleh robot,” ujar Nasronudin.

Baca juga: Robot-robot yang Berjasa di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam sehari, tenaga medis di RS Unair memerlukan sekitar 100 baju hazmat, 300 masker bedah, dan 500 masker N95. Selama ini mereka belum pernah kekurangan APD karena berbagai pihak, seperti kampus, pemerintah daerah, dan sukarelawan, membantu penyediaannya.

Salah satu anggota tim pengembang robot dari ITS, Muhtadin, mengatakan, robot untuk penanganan pasien Covid-19 dikembangkan dari robot sepak bola. Robot yang biasa digunakan untuk kompetisi itu dimodifikasi untuk menjawab kebutuhan pelayanan medis.

”Pengembangan robot sepak bola sudah dilakukan sejak 2018 untuk pelayanan bagi lanjut usia. Ketika terjadi pandemik Covid-19, kami kemudian mengembangkannya sesuai kebutuhan rumah sakit dalam menangani pasien,” katanya.

Pembuatan robot tersebut melibatkan sejumlah departemen, antara lain, Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Komputer, dan Departemen Desain Komunikasi Visual. Mereka bekerja sama sebagai tim dengan para dokter dari Unair.

Dengan adanya robot ini, lanjut Muhtadin, ITS berharap tidak ada tenaga medis di Surabaya yang terpapar Covid-19 dari pasien. Menurut dia, tenaga medis harus mendapatkan perlindungan terbaik karena menjadi ujung tombak penanganan pasien Covid-19.

Baca juga: Waspadai Penularan Covid-19 dari Orang Tanpa Gejala

Let's block ads! (Why?)



"sepak" - Google Berita
April 05, 2020 at 03:56PM
https://ift.tt/2JHYKie

Robot Sepak Bola Dikembangkan untuk Penanganan Pasien - kompas.id
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Robot Sepak Bola Dikembangkan untuk Penanganan Pasien - kompas.id"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.