KOMPAS.com - Efek Magnus dapat terjadi dalam permainan sepak bola. Contoh Efek Magnus di dunia sepak bola adalah gol spektakuler Roberto Carlos ke gawang Perancis pada 1997.
Bek kiri legendaris timnas Brasil, Roberto Carlos, mencetak sebuah gol indah dalam pertandingan melawan Perancis pada ajang Tournoi de France 1997.
Ketika itu, Roberto Carlos menjebol gawang Perancis yang dijaga kiper Fabien Barthez lewat tendangan bebas dari jarak 35 meter.
Carlos melepaskan tendangan keras yang membuat bola melengkung melewati pagar betis lawan lalu meluncur deras dan bersarang telak ke pojok kiri gawang Perancis.
Barthez hanya terpaku di posisinya dan tak menyangka bahwa bola hasil sepakan Carlos bakal masuk ke dalam gawangnya.
Dalam ilmu fisika, peristiwa melengkungnya bola tendangan bebas Roberto Carlos itu disebut Efek Magnus.
Baca juga: Jumlah, Nama Posisi, dan Tugas Pemain Sepak Bola
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Apa itu Efek Magnus?
Dikutip dari situs web Science Alpha, Efek Magnus adalah fenomena fisika yang terjadi ketika obyek atau benda berputar mengalir di cairan atau gas, menyeret udara lebih cepat di satu sisi sehingga menciptakan perbedaan tekanan yang menggerakkan benda tersebut ke arah sisi tekanan yang lebih rendah.
Kasus Efek Magnus yang paling mudah diamati adalah ketika bola berputar (atau silinder) melengkung menjauh dari busur, yang akan mengikuti jika tidak berputar.
Efek Magnus dijelaskan pertama kali oleh fisikawan Jerman, Heinrich Magnus, pada 1858.
Efek Magnus inilah yang terjadi dalam gol tendangan bebas melengkung Roberto Carlos ke gawang Perancis.
Happy 42nd birthday to Roberto Carlos! We'll take any reason to watch his amazing free-kick vs. France. #RM #Brazil pic.twitter.com/9R1NPEnkoJ
— COPA90 US (@Copa90US) April 10, 2015
Dalam pertandingan melawan Perancis, Brasil mendapatkan tendangan bebas setelah penyerang mereka, Ronaldo, dilanggar oleh Patrick Vieira.
Tendangan bebas tersebut berjarak 35 meter dari gawang Perancis, tempat di mana Fabien Barthez berdiri.
Baca juga: Pengaruh Sudut Kaki Saat Melakukan Tendangan dalam Sepak Bola
Roberto Carlos yang dikenal memiliki tendangan keras maju sebagai eksekutor. Di lain sisi, Barthez coba mengatur pagar betis yang dibangun oleh para pemain Perancis.
Carlos mengambil ancang-ancang cukup jauh, sekitar 20 langkah ke belakang. Bek kiri berkepala plontos itu lalu berlari untuk menghimpun tenaga, kemudian menendang bola secara keras menggunakan kaki bagian luar.
Adapun, bola yang melengkung ke arah luar dihasilkan dari tendangan menggunakan kaki bagian luar.
Bola hasil tendangan Carlos melengkung ke arah luar melewati samping kiri pagar betis lawan, lalu meluncur masuk ke dalam gawang.
Jika diperhatikan, Roberto Carlos menendang bola menggunakan kaki bagian luar dengan perkenaan ujung sepatu mengenai sedikit bagian bawah bola.
Teknik tendangan seperti itu membuat bola melambung dan berputar (spin).
Baca juga: Aturan Offside dalam Sepak Bola
Jika bola tidak berputar, arahnya adalah tegak lurus. Dalam kasus gol Roberto Carlos, bolanya berputar.
Ketika bola bergerak melambung dan berputar, aliran udara bergerak berlawanan arah dengan arah gerak bola. Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan dan juga kecepatan aliran udara di kedua sisi bola.
Hukum Bernouilli menyatakan, semakin cepat aliran udara maka tekanannya semakin rendah.
Dalam gol Roberto Carlos, alur bola melengkung menjauh dari busur dan berbelok (bergerak) ke tekanan yang lebih rendah. Fenomena inilah yang disebut dengan Efek Magnus.
"sepak" - Google Berita
September 18, 2021 at 05:00PM
https://ift.tt/3AobkMj
Efek Magnus di Sepak Bola: Penjelasan Ilmiah Tendangan Melengkung Roberto Carlos - Kompas.com - KOMPAS.com
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Efek Magnus di Sepak Bola: Penjelasan Ilmiah Tendangan Melengkung Roberto Carlos - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar