KOMPAS.com - Sepak bola sejatinya memiliki tiga fase atau pola utama, yaitu menyerang, bertahan, dan transisi.
Transisi terbagi menjadi dua macam, yakni transisi negatif atau dari menyerang ke bertahan, dan transisi positif atau dari bertahan ke menyerang (counter attack).
Pada artikel ini berisi pola penyerangan dengan menyebutkan beberapa contoh formasinya.
Pola dalam permainan sepak bola diterapkan dengan tujuan dapat menerobos pertahanan lawan dan menciptakan gol sebanyak-banyaknya sehingga dapat memenangkan pertandingan adalah pola penyerangan.
Baca juga: Pola Pertahanan Kombinasi dalam Sepak Bola
Mengutip Filanesia (kurikulum sepak bola dari PSSI), pola penyerangan terbagi menjadi dua fase.
Fase pertama yaitu membangun serangan (build up), kemudian yang kedua adalah fase penyelesaian serangan atau finishing.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Build up merupakan fase penguasaan bola dengan umpan-umpan baik pendek maupun direct ke depan atau long pass.
Sementara finishing atau fase penyelesaian juga terbagi menjadi tiga, sukses, netral, dan gagal.
Finishing sukses berbuah gol, penyelesaian netral berupa gagal tetapi bola masih dikuasai. Adapun tidak gol disebut gagal.
Baca juga: Jumlah Medali Brasil di Cabor Sepak Bola Putra Olimpiade
Tujuan Pola Penyerangan
Satu-satunya tujuan dalam permainan sepak bola adalah mencetak gol.
Sebanyak-banyaknya tim kebobolan, tetapi mampu mencetak gol lebih banyak daripada jumlah kebobolan, maka akan tetap dianggap sebagai pemenang.
Cara untuk menciptakan gol yakni seperti yang sudah dijelaskan di atas, membangun serangan lewat build up sekaligus dengan finishing sukses.
Masih mengutip Filanesia, salah satu cara mencapai tujuan dalam permainan sepak bola adalah kemampuan berorientasi mencetak gol.
Kemampuan berorientasi mencetak gol yaitu menyerang secara proaktif dengan penguasaan bola konstruktif dari lini ke lini berorientasi progresif ke depan untuk mencetak gol.
Baca juga: Tugas Linesman dalam Sepak Bola
Macam-macam Formasi Menyerang
Filanesia acapkali memperagakan formasi 4-3-3 dengan tiga penyerang yang memiliki kecepatan dan lincah di tiap sisinya.
Formasi 4-3-3 dalam sepak bola merupakan perkembangan dari formasi 4-2-4 ala Brasil dan 3-4-3 ala Belanda.
Formasi ini terbilang sangat ofensif di sepakbola era modern, dengan hadirkan tiga pemain di lini depan. Dalam formasi 4-3-3, peran dua bek sayap menjadi lebih krusial untuk bergerak ofensif.
Sementara di sektor tengah, dua dari tiga gelandang memiliki tugas lebih dalam membangun serangan.
Baca juga: Macam-macam Teknik Menyundul Bola dalam Sepak Bola
Satu lainnya bertanggung jawab untuk fokus di lini pertahanan. Barcelona era Pep Guardiola merupakan tim yang paling melekat dengan formasi 4-3-3.
Formasi 4-4-2 merupakan salah satu favorit pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam memainkan strateginya untuk skuad Garuda.
Formasi ini salah satu paling umum dikenal oleh banyak orang. Pada formasi 4-4-2, menggunakan empat pemain bertahan, empat pemain tengah, dan dua penyerang.
Empat pemain bertahan diisi oleh dua bek sayap (kiri, kanan) dan dua bek tengah. Kemudian pada empat pemain tengah biasanya diisi dua gelandang tengah dan dua gelandang kanan dan kiri.
Baca juga: Cara Kontrol Bola Ground Ball dalam Sepak Bola
Adapun, dua penyerang biasanya diisi satu striker murni dan satu second striker. Akan tetapi, ada pula yang memasang dua striker maupun dua second striker di depan.
Manchester United di era Sir Alex Ferguson kerap menggunakan formasi 4-4-2 tersebut. Di kompetisi sepak bola Spanyol, LaLiga, Atletico Madrid juga kerap menggunakan formasi tersebut.
Formasi 3-5-2 adalah salah satu formasi dengan tiga bek. Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, adalah pelatih yang identik dengan formasi ini.
Kendati bermain tiga bek, dua pemain tengah yang berada di sisi lapangan akan ikut turun membantu pertahanan sehingga akan berbentuk lima bek.
Begitu juga ketika menyerang, dua pemain tengah di sisi lapangan akan maju ke depan untuk mengirim umpan dari sisi ke tengah.
Baca juga: Siapakah Pemain Pengatur Serangan dalam Sepak Bola?
Formasi ini baru ramai diperbincangkan pada akhir dekade 2000. Strategi ini kali pertama dipakai oleh timnas Maroko pada Piala Dunia 1994.
Kemudian booming pada Piala Dunia 2002 dan 2006.
Saat ini, Barcelona di bawah asuhan pelatih Ronald Koeman juga kerap kali menggunakan skema 4-2-3-1.
Pola formasi 4-2-3-1 dalam permainan sepak bola menempatkan pemain penyerang sejumlah satu orang atau disebut juga dengan istilah striker tunggal.
"sepak" - Google Berita
August 10, 2021 at 12:40PM
https://ift.tt/3CEsUgw
Pola Penyerangan dalam Sepak Bola: Pengertian, Tujuan, dan Formasi - Kompas.com - KOMPAS.com
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pola Penyerangan dalam Sepak Bola: Pengertian, Tujuan, dan Formasi - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar