REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali sangat berharap diskusi bertajuk Indonesia Youth Football Development yang digagas Deputi III Kemenpora mampu melahirkan ide baru dalam membantu pemerintah memuluskan program Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional. Menpora mengingatkan akan pentingnya menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor III Tahun 2019 terkait Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional.
Menurut politisi dari Partai Golkar tersebut, Indonesia saat ini membutuhkan sejumlah terobosan dan inovasi dalam melakukan pembinaan pesepakbola usia muda demi menghasilkan prestasi di level internasional.
"Apa yang akan dibahas dalam virtual international conference ini adalah bagian dari cara kita mendesain satu pembinaan secara terstruktur, sistematis, dan berkesinambungan, serta berjangka panjang," kata Menpora seperti dalam keterangan resminya, Jumat (6/11).
Ia berharap, bergantinya pemerintahan, termasuk di posisi Menpora tetap membuat program ini berjalan. "Jangan lagi kita mengulangi apa yang terjadi pada masa-masa lalu, begitu berganti kepemimpinan, maka berganti programnya lagi. Kalau hal itu secara terus menerus terjadi, maka kita tidak akan mungkin mendapatkan satu sistem pembinaan yang sitematis, berkesinambungan, berkelanjutan, dan jangka panjang," kata Zainudin.
"Mudah-mudahan dengan Inpres Nomor III Tahun 2019 ini, menjadi panduan untuk kita semua, dan kita akan bergerak dalam koridor itu, sehingga persepakbolaan nasional yang kita impi-impikan akan terwujud di masa yang akan datang," ujar dia menambahkan.
Menpora sadar benar akan sederet tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan Inpres Nomor III Tahun 2019 terkait Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional. Oleh karena itu, Menpora sangat berharap semua pihak terkait mau saling mendukung dan bahu-membahu dalam menjalankan program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo itu.
"Tentu membangun satu tim nasional sepakbola dari satu negara bukan menjadi hal yang mudah. Apalagi bagi kita yang sekarang ini, posisi Indonesia di rangking FIFA sedang berada di urutan 173 dunia. Memang kita pernah mengalami satu fase yang memprihatinkan kita ketika sepakbola indonesia sedang dibekukan oleh FIFA sehingga kita harus berjuang keras untuk bisa kembali bangkit supaya semangat persepakbolaan di tanah air makin baik, makin bergairah," papar Menpora.
"Tentu ini tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah saja, atau Menko PMK saja, atau oleh Menpora saja, atau oleh pemerintah pusat saja. Tetapi harus ada sinergitas antara di internal unsur pemerintah, baik kementerian dan lembaga, di tingkat pusat, pemerintah propinsi, pemerintah daerah, serta stake holder, para pembina sepakbola, sampai ke tingkat SSB yang sekarang ini ada di berbagai tempat," kata dia menambahkan.
Tak heran bila kemudian Deputi III Kemenpora menghadirkan sejumlah pakar sepak bola nasional maupun internasional dalam diskusi kali ini. Bukan saja stakeholder sepakbola Indonesia seperti Ketua PSSI Iwan Setiawan, atau mantan pemain yang kini menjadi pemain Kurniawan Dwi Yulianto.
Namun nama-nama mantan pemain kelas dunia seperti Denise Wise dan Michael Owen juga ikut dihadirkan dalam diskusi mendalam yang disiarkan secara langsung di channel Youtube Kemenpora RI. Itulah mengapa Menpora kemudiam berharap nama-nama di atas mampu memberikan rekomendasi bagi pemerintah, khususnya Menpora, dalan merancang program percepatan pembangunan sepak bola nasional.
"Dengan kegiatan ini maka kita juga menghadirkan para narasumber yang cukup kompeten yang sudah diundang oleh panitia, saya berharap nanti akan lahir rekomendasi-rekomendasi yang penting buat kita untuk menjadi rujukan kita menjalani agenda pembinaan sepakbola ke depan. Pembinaan sepakbola harus kita mulai dari usia dini, kemudian dia juga harus konsisten kita lakukan, yang sekarang ini masih merupakan hal yang alpa bagi kita, termasuk kami sendiri," kata Zainudin.
"Itulah salah satu tujuan dari internasional virtual conference ini, untuk mendapatkan masukan-masukan dari para narasumber, dan juga untuk mendapatkan hal-hal yang bisa menjadi muatan di dalam desain percepatan pembangunan sepakbola nasional," ujar dia menambahkan.
Senada dengan Menpora, Ketua Umum PSSI Iwan Bule juga mengaku terus berusaha mengakselerasi sejumlah program dalam mendukung Inpres Nomor III Tahun 2019. Salah satunya adalah melakukan kerjasama dengan Kemenpora membangun sistem pencarian bakat berbasis digital untuk memonitor bibit-bibit pemain bintang di Tanah AirSekolah Sepak Bola (SSB) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia
"Ini menjadi program PSSI dan Kemenpora dalam memantau bakat calon pemain bintang adalah alat kelengkapannya dan tempat penyimpanannya. Jadi sudah ada dari Deputi Teknik (PSSI) yang sudah mulai melakukan itu, membantu kita tahu pemain-pemain mana saja yang berpotensi,” kata Mochamad Iriawan.
Ia berharap sistem pencarian bakat berbasis digital tidak cuma dilakukan di tataran pusat seperti di PSSI, tetapi juga dimulai dari SSB. Dia berharap Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI bisa membantu program ini mengingat SSB sifatnya tersebar di berbagai daerah, bahkan pelosok daerah di Indonesia.
"sepak" - Google Berita
November 06, 2020 at 11:24PM
https://ift.tt/3k7hojg
Menpora Genjot Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional - Republika Online
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menpora Genjot Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional - Republika Online"
Posting Komentar