Search

Mujianto, Mantan Asisten Wasit Sepak Bola yang Kini Merawat Hutan Kota - Jawa Pos

Puluhan tahun menjadi asisten wasit sepak bola nasional, Mujianto akhirnya pensiun pada 2016 silam. Setelah menggantungkan peluitnya, ia kini dipercaya menjadi juru rawat Hutan Kota Joyoboyo.

ANDHIKA ATTAR. KOTA, JP Radar Kediri.

Dengan cekatan Mujianto memasang selang pada ujung keran di salah satu sudut Hutan Kota Joyoboyo, Kota Kediri kemarin. Diputarnya tuas perlahan dengan tangan kanannya. Sekejap, menyembur air dari ujung selang di tangan kirinya.

Suara kicau burung berpadu dengan sinar matahari yang merangsek di antara rerimbunan pohon di sana. Seakan perpaduan sempurna untuk mengakhiri hari dengan menikmati senja di jantung Kota Kediri.

Kebanyakan orang akan memanfaatkan waktu tersebut untuk beristirahat. Bersantai sembari menikmati secangkir teh atau kopi. Ditemani iringan merdu Paul McCartney yang melantunkan langgam Penny Lane. Salah satu lagu andalan band legendaris Inggris, The Beatles.

Namun, waktu menjelang petang itu justru dimanfaatkan Mujianto untuk kembali bekerja. Menyirami berbagai tanaman yang ada di Hutan Kota Joyoboyo agar tidak layu. Mulai dari dedaunan, bunga, hingga rerumputan turut dibasahinya dengan telaten.

“Kalau disirami sore atau malam hari justru bagus untuk tanamannya,” ujar pria yang tinggal di Lingkungan Bence, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren tersebut tentang teorinya merawat tanaman.

Pria yang akrab disapa Yanto tersebut memang telah lama bekerja sebagai juru rawat taman. Mulanya, ia mengawali aktivitasnya tersebut kala 2000-an awal. Yakni saat ia menjadi pegawai honorer di Dinas Pertamanan Kota Kediri.

Hanya saja, tahun-tahun itu, Yanto belum sepenuhnya menjadi juru rawat taman. Pasalnya, selain menjadi pegawai honorer, ia juga berstatus aktif sebagai asisten wasit sepak bola nasional. Profesi yang telah digelutinya sejak masa mudanya dulu.

Ayah dua anak tersebut mengatakan bahwa telah menjadi asisten wasit sepak bola nasional sejak 1996 silam. Karirnya bisa dibilang cukup menjanjikan. Banyak laga penting yang dipimpinnya.

“Sudah keliling Indonesia-lah intinya selama menjadi asisten wasit,” celetuknya sembari menarik selang.

Hari-hari Yanto banyak dihabiskan di lapangan sepak bola. Entah sekadar berlatih hingga menjalankan profesinya tersebut. Berbagai stadion kenamaan di tanah air telah disambanginya. Termasuk di Jayapura dan Wamena.

Seperti yang banyak kita tahu, menjadi pengadil si kulit bundar tidaklah semudah kelihatannya. Selain harus berlaku adil, fisik juga harus ditempa sungguh-sungguh. Belum lagi, faktor X yang ada di lapangan. Ya, apalagi kalau bukan intimidasi. “Atmosfernya dan tensinya memang seringkali tinggi. Terutama dari suporter tuan rumah biasanya,” timpal Yanto.

Sahabat akrab Purwanto tersebut mengaku banyak mendapatkan pengalaman berharga dari profesinya itu. Terlepas pengalaman manis maupun getir. Namun, ia mengaku bahwa semuanya adalah fase kehidupan yang memang harus dihadapi.

Yanto memang terlahir dari keluarga yang sangat dekat dengan sepak bola. Ayahnya dulu tercatat aktif berkecimpung di Persik Kediri. Tak heran jika kecintaannya terhadap sepak bola sudah terpupuk sedari dini. Cinta yang juga kini diturunkan kepada Rendi MJ, 24, sang anak pertama.

“Anak pertama saya juga menjadi wasit U-16 dan U-18,” ceritanya dengan bangga. Ia senang bahwa sang anak meneruskan profesinya sebagai pengadil pertandingan tersebut.

Petualangan Yanto dengan peluit dan si kulit bundar harus diakhiri pada 2016 lalu. Berbagai faktor yang menjadi latar belakangnya. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk mengistirahatkan peluit kesayangannya. Lalu, fokus menjadi juru rawat taman.

Yanto kini setiap harinya dapat dijumpai di Hutan Kota Joyoboyo. Bersama timnya di sana, ia bahu-membahu menjaga keindahan dan keasrian taman kota yang berseberangan dengan Stadion Brawijaya Kota Kediri tersebut.

Pria yang sudah menjadi pegawai negeri sipil sejak 2006 ini kini berkutat dengan berbagai jenis vegetasi yang ada di sana. Mulai menanam hingga perawatan menjadi tanggung jawab dirinya dan tim. “Sama lelahnya dengan menjadi wasit. Tapi, saya senang kalau melihat tanaman tumbuh dengan subur,” ungkap Yanto.

Sebaliknya, ia mengaku sangat sedih jika banyak pengunjung yang datang tanpa peduli tanaman di sana. Pasalnya, tak jarang pengunjung di sana yang tanpa disadari merusak tanaman. Terutama, rerumputan yang berada di sekitar kolam air mancur.

“Rumput ini sampai harus saya tanam ulang. Sebelumnya lebih segar dari ini. Sekarang harus sabar dulu agar kembali ke kondisi awal setelah rusak,” tutur Yanto.

Ia berharap, para pengunjung dapat juga mencintai dan menghargai tanaman yang ada di sana. Tidak sekadar melihat keindahannya saja tanpa ada rasa memiliki dan menjaga keberlangsungan tanaman itu sendiri. (dea)

Let's block ads! (Why?)



"sepak" - Google Berita
September 18, 2020 at 04:44PM
https://ift.tt/33GzRNG

Mujianto, Mantan Asisten Wasit Sepak Bola yang Kini Merawat Hutan Kota - Jawa Pos
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mujianto, Mantan Asisten Wasit Sepak Bola yang Kini Merawat Hutan Kota - Jawa Pos"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.