Search

Imbas Virus Corona, Pemain Sepak Bola Alami Penundaan Gaji - Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - – Separuh dari gajinya tiap pekan kini telah berkurang. Namun kapten tim Hearts, yang bermain di Liga Utama Skotlandia, Steven Naismith, merasa tidak keberatan. Sebab, hal itu terjadi karena dampak pandemi virus corona atau Covid-19.

Bekas striker klub Everton yang berusia 33 tahun itu menyatakan kerelaannya kehilangan separuh penghasilan untuk sementara. Hal ini ia lakukan salah satunya untuk membantu kondisi keuangan klub.

“Sebagai kapten, saya mendukung sepenuhnya teman-teman setim, apa pun keputusan yang akan diterapkan,” katanya. “Saya juga akan tetap berada di sini.”

Pandemi virus corona yang membuat putaran liga berhenti adalah sebabnya. Belum ada kepastian bergulirnya kembali perputaran liga ini membuat banyak klub kehilangan pendapatan.

Tak berbeda dengan yang terjadi di Skotlandia, klub divisi Championship atau di bawah Liga Primer Inggris pun melakukan hal yang sama. Birmingham City adalah salah satunya.

Klub yang pernah diperkuat oleh Emille Heskey itu dikabarkan meminta para pemainnya menyetujui proposal penundaan gaji. Sesuai dengan kesepakatan liga, pihak manajemen mengajukan angka 50 persen dari gaji para pemain. Dengan demikian, jumlah gaji maksimal yang dibayarkan klub tak lebih dari 6.000 pound sterling atau sekitar Rp 113 juta.

Hal ini berjalan selama empat bulan ke depan atau hingga keadaan dianggap kembali normal. Intinya bukan pemotongan, melainkan penundaan.

Kelak, setelah situasi normal, separuh gaji itu akan dibayarkan kepada pemain. Permintaan dari klub ini pun kabarnya sudah disampaikan kepada para pemain dan juga agen mereka.

“Kami berharap permintaan sementara ini bisa disetujui sebagai upaya membantu kami dalam menjalankan bisnis ini sampai semuanya kembali normal,” demikian sebagian isi surat tersebut.

Belum ada kabar lanjutan soal itu. Namun tampaknya para pemain bisa menerima. Toh, mereka pun untuk saat ini tidak bekerja alias makan gaji buta.

Tak perlu waktu lama, klub-klub lainnya pun mengikuti langkah yang dilakukan klub itu. Selasa lalu, tersiar kabar bahwa Leeds United, tim yang kini berada di puncak klasemen Championship, telah melakukan pembicaraan dengan para pemainnya menyangkut kemungkinan hal serupa.

Pemilik klub Leeds United, Andrea Radrizzani, mengakui hal yang terjadi di klubnya. “Kami tengah melakukan pembicaraan dengan pihak federasi dan juga para pemain,” kata Radrizzani.

Menurut pria asal Italia itu, pandemi virus corona membawa dampak besar bagi keuangan klubnya. Mereka memiliki harapan mendapatkan pemasukan dari lima laga kandang--yang terpaksa ditunda.

Lima laga kandang--dengan kapasitas Stadion Elland Road yang mencapai 35 ribu penonton--akan memberikan pemasukan yang lumayan besar. Menurut dia, mencapai sekitar 2,5 juta pound sterling.

“Ini bencana,” katanya. “Klub seperti milik kami kehilangan sekitar 8-10 juta pound sterling setiap tahun. Tak ada satu orang pun yang ingin menjalankan bisnis seperti itu.”

Menurut dia, situasi seperti yang terjadi sekarang memperburuk kondisi keuangan mereka. Padahal hanya itu yang menjadi sumber pemasukan bagi kami.

“Kondisi yang terjadi di Championship amat berbeda dengan Liga Primer. Kami tidak mendapatkan uang dari hak siar televisi, misalnya,” katanya panjang-lebar.

Selain itu, ambisi mereka untuk lolos ke Liga Primer--dengan mempekerjakan pelatih terkemuka asal Argentina, Marcelo Bielsa, dan stafnya--menjadi pos pengeluaran terbesar. Walhasil, dengan pendapatan per tahun yang mencapai 45 juta pound sterling, 40 juta pound sterling di antaranya habis dipakai untuk membayar pemain dan pelatih.

Lantas, apa yang akan mereka lakukan? Hal yang paling mungkin diterima para pemain adalah membayar separuh gaji mereka.

Direktur Utama Angus Kinnear dan Direktur Teknik Victor Orta telah melakukan pembicaraan dengan para pemain senior. Termasuk dua pemain dengan gaji tertinggi, yakni Kiko Casilla dan Patrick Bamford.

Hal yang sama dilakukan Birmingham, mereka menawarkan penundaan pembayaran gaji. Selepas itu, mereka berjanji membayar separuh gaji yang tertunda. Klub sendiri menyatakan akan memberlakukannya secara resmi pada pekan ini.

Badai penunda kompetisi akibat pandemi virus corona nyatanya tak hanya mendera klub-klub kelas dua di Inggris. Di Bundesliga pun terjadi. Para pemain dan direktur klub Bayern Muenchen telah setuju dengan penundaan gaji yang mencapai 20 persen.

Mungkin mereka memiliki pemikiran yang sama dengan Naismith. "Situasi yang terjadi saat ini menempatkan semua orang pada posisi sulit, dan ini bukan karena kesalahan klub,” katanya.

GUARDIAN | DAILYMAIL | IRFAN B.

Let's block ads! (Why?)



"sepak" - Google Berita
March 26, 2020 at 01:11PM
https://ift.tt/33Sxzur

Imbas Virus Corona, Pemain Sepak Bola Alami Penundaan Gaji - Tempo
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Imbas Virus Corona, Pemain Sepak Bola Alami Penundaan Gaji - Tempo"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.