Bola.com, Bandung - Sepak bola Indonesia di tahun 2021 masih dihantui ketidakpastiaan. Hal itu disebabkan tidak adanya kegiatan skala nasional seperti kompetisi.
Menurut Peneliti Hukum Olahraga, Eko Noer Kristiyanto menyebut, jika pun kompetisi digelar pada Februari nanti dipastikan tidak akan memulihkan dengan cepat sepak bola di Tanah Air.
Seperti diketahui, tahun 2020, sepak bola Indonesia mati suri. Kompetisi Shopee Liga 1 hanya berjalan tiga pekan dan ditunda akibat mewabahnya virus corona.
Namun, setelah berbulan-bulan, kompetisi tidak kunjung dilanjutkan meski Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) beberapa kali membuat pernyataan jika kompetisi akan kembali dilanjutkan.
Hingga memasuki pekan pertama bulan Januari 2021, kabar lanjutan kompetisi yang dijanjikan tidak kunjung datang. Penyebabnya tidak lain, hingga saat ini PSSI dan opertaor kompetisi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), belum mengantongi izin dari pihak kepolisian.
"Kalau secara umum masih susah ditebak. Izin saja belum didapat. Izin juga kan diperlukan agar mendapat kepercayaan internasional, karena mau ada Piala Dunia U-20 walupun sekarang ditunda. Makin tidak pasti. Andai, izin itu diberikan, saya kira mulai Februari pun tidak akan pulih langsung sepak bola Indonesia," kata Eko Noer Kristiyanto kepada Bola.com, Kamis (07/01/2021).
Jika kickoff berlangsung Februari, kata pria yang karib disapa Eko Maung ini, pertama yang dilakukan adalah pembenahan finasial setiap klub khususnya gaji pemain.
Seperti diketahui, klub-klub menerapkan gaji sesuai dengan aturan yang dikeluarkan PSSI yakni 25 persen dari nilai kontrak semula. Meskipun pada kenyataan ada klub yang menetapkan kebijakan di bawah itu.
Banyak Pekerjaan Rumah
Selain gaji, kemungkinan besar masalah kontrak pemain, pelatih dan official pun harus diperbaharui mengingat durasi kontrak hanya berlaku hingga desember. Tidak heran, jika banyak pemain asing meninggalkan klub Liga 1 setelah kontrak mereka selesai Desember lalu.
"Kalaupun kickoff Februari, belum tentu pulih cepat (sepak bola Indonesia). Karena gaji pemain pun belum full, sponsor tidal akan ideal (mendukung) seperti sebelum-sebelumnya," Eko Maung menuturkan.
"Jadi di Tahun 2021 ini, kalau memang ingin lebih baik dari sebelumnya, ya yang penting gerak saja dulu. Kalau pulih cepat tidak, karena olimpiade saja, event besar ditunda," ungkapnya.
Klub-klub pun kata Eko Maung, jika ingin tetap eksis harus bisa mengurangi beban finansial meski di Liga 1 masih ada klub-klub yang melakukan aktivitas latihan bersama, merekrut pemain atau pelatih disaat kompetisi masih tidak menentu.
"Tapi sebenarnya bukan di klub, tapi di fedrrasi. Karena untuk kepengurusan sekarang ini, mereka sangat kesulitan untuk meyakinkan beberapa pihak. Kepolisian belum bisa mereka yakinkan, dan tentunya juga sponsor," kata Eko Maung.
"Hal-hal yang fundamental saja dulu. Jadi, kalau ditanya bebannya bukan hanya di klub, karena pasti klub akan tetap berupaya lepas dari kesulitan, tapi federasi dalam meyakinkan otoritas, mutlak harus dilakukan," Eko Maung memgakhiri pembicaraan.
"sepak" - Google Berita
January 07, 2021 at 11:40AM
https://ift.tt/38mxnaD
Andai Shopee Liga 1 Dimulai Februari Nanti, Tidak Serta Merta Pulihkan Sepak Bola Indonesia - Bola.com
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Andai Shopee Liga 1 Dimulai Februari Nanti, Tidak Serta Merta Pulihkan Sepak Bola Indonesia - Bola.com"
Posting Komentar