LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pelatih Persib Bandung Robert Alberts menilai Indonesia memiliki banyak talenta pesepak bola berbakat. Namun, ada faktor yang membuat sepak bola Tanah Air tertinggal dalam mengembangkan bakat-bakat muda potensial dibandingkan negara-negara maju.
Robert mengakui, minimnya fasilitas penunjang sepak bola sejatinya bukan hanya menjadi masalah krusial yang dihadapi Indonesia. Sebagian besar negara Asia Tenggara mengalami kondisi serupa. Namun Robert menyadari, hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat sepak bola Asia sulit bersaing dengan negara-negara maju.
"Sementara di belahan dunia lain (negara-negara maju), mereka sudah menerapkan sepak bola modern, teknologi baru digunakan dan fasilitas baru juga dikembangkan. Bisa dilihat sekarang fasilitas latihannya sangat bagus dan mayoritas negara Asia khususnya Asia Tenggara tertinggal dari mereka," kata Robert.
Selain minimnya fasilitas mumpuni, Robert menyoal permasalahan sepak bola Indonesia yang kekurangan kompetisi reguler yang kompetitif untuk usia muda. Padahal kata Robert, di Eropa, para pemain di level junior sudah mulai rutin tampil dalam kompetisi reguler.
Robert menceritakan pengalamannya saat memperkuat Akademi Ajax. Dirinya mengaku sudah mulai bermain di level kompetitif sejak usia 12 tahun. Pemain bahkan setidaknya sudah bermain 30 hingga 40 laga kompetitif saat menginjak usia 12-14 tahun.
Robert menyadari bermain reguler di kompetisi membuat para pemain muda di Eropa kompetitif walau belum masuk ke level senior. Hal itu sangat memengaruhi kualitas mereka ketika naik ke tingkat senior.
"Sedangkan untuk pemain di Indonesia dan Asia Tenggara, kami tidak punya sistem seperti itu. Ketika sudah mencapai usia 16 hingga 18 tahun, secara latihan memang tidak berbeda, tapi mereka kurang pengalaman dalam berkompetisi, dan kurang kedewasaan dalam mengatasi tekanan. Jadi selama belum mengatasi semua itu, kami akan terus berada di belakang klub-klub besar di dunia. Yang pada akhirnya, itu berpengaruh kepada tim nasional," katanya.
Kendati demikian, Robert menilai Indonesia masih bisa berbenah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan Indonesia untuk mengembangkan pembinaan pesepak bolanya meski belum memiliki kompetisi reguler atau infrastruktur sepak bola yang memadai.
Salah satunya dengan mengirimkan tim-tim junior Indonesia untuk mengikuti turnamen di luar negeri. Hal tersebut diyakinin akan membuat para pemain muda kompetitif dan siap bersaing ketika naik ke level senior.
Robert juga menilai, PSSI Primavera hingga Garuda Select yang merupakan program mengirimkan para pemain muda bertalenta untuk berlatih dan mengikuti turnamen di luar negeri menjadi salah satu solusi. Bahkan bila konsisten dengan program tersebut, Robert meyakini, Indonesia berpeluang memiliki pesepak bola muda yang kompetitif di masa depan.
"Contoh bagus adalah tim junior Indonesia pergi ke beberapa negara di dunia dan mengikuti turnamen. Untuk berkompetisi dengan tim yang kelompok usianya sama. Bisa dilihat Indonesia kerap mendapatkan hasil yang bagus. Memang tidak bisa dilupakan kemampuan dasar pemain menjadi yang utama, tetapi elemen kompetitif juga penting," katanya.
Robert berharap Indonesia akan menjadi negara dengan sepak bola yang maju di masa depan. Namun untuk mencapai titik itu dibutuhkan proses panjang dan tekad besar dari semua pihak untuk memajukan sepak bola Indonesia.
" Tapi kamu juga tidak bisa hanya meniru. Pesan yang terpenting dari apa yang saya katakan adalah kami tidak bisa hanya meniru misal apa yang dilakukan di Ajax. Karena ada perbedaan budaya, perbedaan lingkungan dan iklim. Kami harus menyesuaikan gagasan yang bagus dengan kemungkinan yang terjadi di Indonesia berdasarkan budaya, lingkungan, dan kemungkinan lainnya," ujar Robert.
"sepak" - Google Berita
June 18, 2020 at 04:20PM
https://ift.tt/3fxRJ1w
Menyingkap Kelemahan Pembinaan Sepak Bola di Indonesia - ayobandung.com
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menyingkap Kelemahan Pembinaan Sepak Bola di Indonesia - ayobandung.com"
Posting Komentar