KOMPAS.com - Kekecewaan pemain sepak bola di Indonesia soal kejelasan kompetisi semakin memuncak. Sebab, ajang sepak bola Liga 1 di Tanah Air masih belum jelas wujud dan arahnya akibat pandemi.
Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi roda kehidupan pemain, wasit, maupun pegiat sepak bola Tanah Air.
Baru-baru ini, ramai tagar #AyoMainLagi di media sosial, khususnya platform Twitter.
Tagar tersebut bertujuan agar hasrat kembali bergulirnya bisa terjadi baik dari sisi pemain maupun pencinta sepak bola Indonesia.
Baca juga: Jadwal Uji Coba Timnas U19 Indonesia Kacau, PSSI Beri Klarifikasi
Gelandang naturalisasi Persija Jakarta, Marc Klok, menjadi salah satu yang mengunggah tagar #AyoMainLagi tersebut di Twitter.
Dalam unggahannya dia hanya menuliskan tagar #AyoMainLagi dengan dibarengi sebuah foto yang bertuliskan:
"Membayangkan negara paling fanatis dengan sepak bola, tetapi tak memiliki kompetisi sepak bola."
#AyoMainLagi pic.twitter.com/hElZddqzvg
— Marc Klok (@marcklok10) January 7, 2021
Seperti diketahui, seluruh ajang kompetisi olahraga di Indonesia, khususnya sepak bola, tak mendapat surat izin dari kepolisian.
Baca juga: Nasib Liga 1 Buram, Manajemen Persib Pastikan Kontrak Pemain Aman
Kali terakhir adanya gelaran sepak bola resmi yakni pada bulan Maret 2020.
Artinya, Liga 1 telah mandeg hampir 10 bulan lamanya.
Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia ( APPI) mengimbau PSSI agar segera memutuskan status kompetisi.
"Kami telah mengirimkan Surat kepada PSSI untuk mereka segera memutuskan status keberlanjutan kompetisi apakah tetap lanjut untuk musim 2020 atau dihentikan dan dimulai musim kompetisi yang baru," kata Presiden APPI, Firman Utina.
Baca juga: Jadwal Timnas U19 Indonesia, Uji Coba Perdana Lawan Tim Spanyol
Kepastian tersebut guna mengantisipasi potensi perselisihan kontrak antara pemain dengan klub, khususnya bagi pemain yang durasi kontraknya telah usai.
"Hal ini jelas melanggar asas kebebasan berkontrak untuk melakukan perpindahan atau transfer, di mana telah tertuang dalam Regulasi FIFA yang sering disebut dengan nama Bosman Ruling," ujar dia.
Sementara itu, pihak PSSI di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan sudah berusaha agar Liga 1 bisa bergulir kembali.
Namun pada faktanya, PSSI terbentur dengan surat izin dari kepolisian yang tak kunjung didapatkan.
Baca juga: Isu Piala Asia U19 Batal, Shin Tae-yong Siap Beri Jawaban
"Surat resmi kepada pihak kepolisian telah dilayangkan sebanyak tiga kali," ujar Mochamad Iriawan.
"Kini, semua berpulang kepada kepolisian. Apapun keputusan kepolisian, PSSI tunduk dan patuh," tandasnya.
"sepak" - Google Berita
January 08, 2021 at 06:35AM
https://ift.tt/2MNrKu1
"Negara Paling Fanatis dengan Sepak Bola, tapi Tak Memiliki Kompetisi" - Kompas.com - KOMPAS.com
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to ""Negara Paling Fanatis dengan Sepak Bola, tapi Tak Memiliki Kompetisi" - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar