Search

Menilik Keterkaitan Sepak Bola Indonesia dan Nasionalisme di Dalamnya - kumparan.com - kumparan.com

Sepak bola tak sekadar olahraga, tapi ada unsur hiburan di dalamnya. Foto: dok. Lifebouy
Sepak bola merupakan olahraga yang tak pernah sepi penikmat. Bila dulu penonton sepak bola identik dengan remaja dan pria dewasa, kini kaum hawa juga sudah banyak menyesaki tribun-tribun stadion saat pertandingan sepak bola berlangsung. Begitu pula dengan anak-anak atau bahkan ibu-ibu yang tanpa canggung melampiaskan ekspresinya ketika mendukung tim kesayangan.
Bagi banyak orang, sepak bola tak sekadar olahraga. Dimulai sejak 1914, sepak bola seolah menjadi ajang untuk menunjukkan eksistensi sebuah bangsa di mata internasional. Penyeleksian pemain-pemain terbaik dalam setiap pertandingan persahabatan dan turnamen-turnamen menjadi simbol kekuatan bangsa dan tiap negara.

Ya, dalam sebuah pertandingan sepak bola, rasa nasionalisme para pemain ditunjukkan. Mereka harus memberikan performa terbaik demi membangun nama besar negara. Ketika piala dunia diselenggarakan misalnya, perhatian masyarakat langsung tertuju ke sana. Berharap tim nasional bisa meraih gelar juara.

Tak hanya dari sisi pemain, para penggemar tak segan menunjukkan rasa nasionalisme saat berhadapan dengan sepak bola. Entah dari sudut-sudut stadion yang selalu riuh oleh sorak-sorai suporter, menonton bersama saat timnas unjuk gigi, atau sekadar legowo menerima kekalahan saat tim kesayangan kalah. Lewat sikap-sikap itu, bukan tidak mungkin rasa nasionalisme bisa dipupuk lewat ranah olahraga.

Pandemi dan sepak bola Indonesia yang seolah mati suri

Sepak bola tak sekadar olahraga, tapi ada unsur hiburan di dalamnya. Foto: dok. Lifebouy

Sayang, kemeriahan tersebut seketika lenyap akibat pandemi. Persib Bandung melawan PSS Sleman pada Maret 2020 menjadi pertandingan terakhir sebelum federasi memutuskan menunda seluruh kompetisi akibat penyebaran COVID-19 yang kian masif.

Sejak saat itu, tak ada lagi pertandingan sepak bola yang bergulir, mulai dari level kompetisi tertinggi, Liga 1, hingga tingkatan amatir. Kegiatan nonton bareng pertandingan hilang, gegap gempita suasana stadion kini senyap dimakan keadaan.

Imbasnya, sebagian orang kehilangan salah satu media hiburan. Olahraga rakyat yang bisa menyegarkan hati dan pikiran bagi para penggemarnya itu seolah mati suri.

Izin turnamen pramusim dikeluarkan

Sepak bola tak sekadar olahraga, tapi ada unsur hiburan di dalamnya. Foto: dok. Lifebouy

Setelah tak ada pertandingan selama satu tahun ke belakang, ada angin segar bagi dunia sepak bola. Bertajuk 'Piala Menpora 2021', Polri resmi mengeluarkan surat izin untuk menggelar turnamen pramusim pada Maret mendatang.

Kabar baik tersebut tak berhenti sampai di situ. Ketika PSSI dan PT LIB belum mengumumkan secara resmi kapan dan tempat sepak mula turnamen pramusim digelar, Menpora Zainudin Amali justru telah membocorkannya ke publik.

"Tanggal 21 Maret mulainya di Solo," kata Menpora lewat Instagram Raffi Ahmad, Rabu (24/2).

Piala Menpora akan diikuti oleh 18 tim dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Selanjutnya, turnamen ini akan menjadi tolak ukur kepolisian dalam menerbitkan izin Liga 1 dan Liga 2 yang direncanakan bergulir pada Juni 2021.

Meski suporter tidak boleh datang ke stadion dan menggelar nobar yang menyebabkan kerumunan, Piala Menpora jadi penawar rindu setelah pertandingan sepak bola hilang selama setahun. Setidaknya, sarana hiburan rakyat itu telah kembali.

Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Lifebuoy

Let's block ads! (Why?)



"sepak" - Google Berita
February 26, 2021 at 12:43PM
https://ift.tt/3kpWJZz

Menilik Keterkaitan Sepak Bola Indonesia dan Nasionalisme di Dalamnya - kumparan.com - kumparan.com
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menilik Keterkaitan Sepak Bola Indonesia dan Nasionalisme di Dalamnya - kumparan.com - kumparan.com"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.