Papua No.1 News Portal
Jayapura, Jubi – Salah satu pendukung Persipura yang tergabung dalam Gabungan Antropologi Universitas Cendrawasih Super,Daniel Randongkir mengatakan, supporter di Indonesia itu dikenal dengan basis primordial. Ini juga yang kerap memicu bentrok antara supporter.
“Di Papua kecenderungan primordialisme itu sangat tinggi. Kami melihat Persipura lebih dari 20 tahun itu bertanding di kancah liga utama, jadi hanya satu wakil saja. Sehingga jarang sekali terjadi bentrok atau tawuran antara supporter team persipura,” katanya dalam diskusi daring bersama Jaringan Kerabat Antropologi Indonesia belum lama ini.
Randongkir mengatakan, pada tahun 2009-2010 setelah Persiwa wamena hadir, Supporter Papua terbelah jadi dua kelompok. Ada yang mendukung Persiwa dan ada juga yang mendukung Persipura.
“Meski ada primordialisme antara supporter, namun mereka tidak saling berkelahi sampai berdarah. Tetapi situasinya sangat tegang dan intimidatif. itu lebih banyak pada basis primordialnya, antara pendukung Persipura dan Persiwa itu tribunnya dipisah.” katanya.
Randongkir mengatakan, tapi ada penonton yang sifatnya netral. Mereka datang hanya menonton saja. Bukan memberikan dukungan terhadap satu pihak. Tetapi mereka mau menonton bagaimana pemain pemain Papua itu berlaga di lapangan.
“Dari Papua kalau melihat, supporter dengan sentimen primordial yang sangat tinggi itu terjadi di pulau Jawa. Dari satu stadion ke stadion yang lain itu terkadang terjadi, adu mulut, pelemparan batu, aksi kejar kejaran, tawuran, dst. Situasi yang tegang itu saat pertandingan antara Persebaya vs Arema atau Persib vs Persija di Papua (kondisinya) tidak separah itu,” katanya.
Randongkir mengatakan, supporter di Indonesia harus mendapatkan pendidikan khusus. Sebab apabila mereka tidak dididik, egosentris primordialisme antara supporter akan terus ada.
Loading...
“Kami sayangkan apabila primordialisme itu berlanjut hingga terbawa ke kehiudupan sosial. Sebab jusru akan menimbulkan konflik yang berkepanjangan,” katanya.
Alumnus antropologi Universitas cenderawasih Jayapura itu mengatakan, rata rata supporter Persipura senang kalau mereka berhasil menang kalahkan tim dari pulau Jawa.
“Dulu liga didominasi oleh club-club di Jawa. Karena liga profesional itu dimulai sekitar tahun 1994 atau dikenal dengan Liga Djarum. Sebelum liga ini jadi liga profesional, di balik layar terjadi banyak pengaturan skor dan sebagainya, sehingga banyak tim yang dirugikan,” katanya.
Randongkir, dampak dari perlakuan ubah skor sehingga beberapa supporter seperti PSM dan Persipura merasa senasib karena berasal dari wilayah timur. Sehingga mereka berkolaborasi dengan supporter dari PSM.
“Ketika ada konflik juga muncul sentimen kekeluargaan, club dan regional bukan semata pada primordialisme, tetapi pada rasa senasib sepenanggungan,” katanya.
Ketua Mahasiswa Departemen Antropologi (Masadepant) Universitas Sumatera Utara (USU) M. Reza Pahlevi mengatakan, sepakbola secara baku hanya dimainkan oleh pemain yang berada di lapangan saja, namun tanpa kita sadari sering kali dalam permainan sepakbola terdapat individu-individu dari luar lapangan mendukung tim yang sedang bertanding.
“Individu individu tersebut memberikan semangat dan motivasi melalui berbagai cara agar tim yang mereka dukung dapat mengalahkan lawannya,” katanya.
Tak heran katanya, jika individu-individu yang memberikan dukungan tersebut sering kali mendapat julukan sebagai pemain ke-12. Sepakbola mampu menarik dan memobilisasi banyak orang, sehingga berpengaruh dalam kehidupan masyarakat .
“Salah satu fenomena yang muncul dalam realitas sepakbola adalah loyalitas supporter ,” katanya. (*)
Editor: Syam Terrajana
"sepak" - Google Berita
August 29, 2020 at 12:00PM
https://ift.tt/2EGtsZY
Bentrok Antar Supporter Sepak Bola Terjadi Karena Semangat Primordialisme - I Papua - JUBI
"sepak" - Google Berita
https://ift.tt/2SP8xJg
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bentrok Antar Supporter Sepak Bola Terjadi Karena Semangat Primordialisme - I Papua - JUBI"
Posting Komentar